
LSM Gempur Minta PUPR Padang Pariaman Bongkar Proyek Pengaspalan Ini

Padang Pariaman-Zonadinamikanews.com,- Proyek pengaspalan di 24 ruas di Kabupaten Padang Pariaman yang dianggarkan melalui APBD senilai Rp. 8,4 Miliyar, menuai banyak masalah. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan baik dari Dinas PUPR maupun dari konsultan pengawas. Terbukti hampir setiap beberapa ruas pekerjaan yang di laksanakan oleh PT. AKBP sebagian sudah di aspal dan sebagian lainnya belum. Sebagai contoh ruas jalan di Nagari Sikucua Utara belum ada tanda tanda dilakukan pengaspalan.
Berdasarkan investigasi kami kelapangan, banyak ditemukan pekerjaan yang tidak mengacu kepada spec sesuai dengan perjanjian kontrak. Sewaktu kami hubungi Kabid BM PUPR Kab. Padang Pariaman Via telpon beliau mengatakan “timnya akan turun kelapangan untuk memeriksa pekerjaan ini, Kabid BM bilang ” tolong ditandai titik dan ruas yang bermasalah dimaksud terang Nurdin.
Setelah ditunggu kurang lebih dua minggu berselang namun tim yang di janjian pihak
Pihak PUPR bersama rekanan dari PT. AKBP perna berjanji akan turun ke lokasi , nyatanya hanya omong kosong,tambah Nurdin.
Sampai sekarang ini menurut pantauan kami dari LSM Gempur Pariaman Proyek ini seakan minus pengawasan dan berakibat menuai banyak penyimpangan yang tidak sesuai dengan SOP.
Media Zona Dinamikanews.com mencoba menguji ketebalan dan mutu pekerjaan, terlihat bahwa pengaspalan asal jadi dan ditambah lagi ketebalan yang berpariasi, retak retak serta keropos. Pada STA 0. 100.m tidak ada terpasang plingkut sepanjang 20 meter dikarenakan bekas tempat parkiran alat berat pengaspalan sebanyak 3 unit yang di tarok dalam badan jalan. Sewaktu di tanya, kenapa ini tidak di plingkut ? Pihak rekanan AKBP menjawab dengan enteng alat kami rusak pak.
Kata rusak alat ternyata omong kosong hanya di pindahkan, rekanan memindahkan alat mesin plingkut kelokasi titik lain. Ini sebuah kesengajaan yang dipertemukan oleh rekanan terhadap penyimpangan fatal.
Pada hari yang sama pun pengawas dari PUPR tidak tampak batang hidungnya saat pekerjaan di lokasi ini ,(Korong Kampung Tangah Padang ke Nagari Sikucua Tengah Kampung Dalam) . Begitu juga konsultan pengawas pun tak ada di lokasi pengaspalan.
Pekerjaan dengan slogan asal jadi ini sangat mengundang perhatian masyarakat banyak. Keadaan jalan yang belum dilalui kendaraan Roda 2 dan 4 sudah mulai retak dan mengelupas padahal sudah lebih sebulan diaspal.
“Masak degan jari telunjuk saja di congkel sudah berlobang dan mudah dikepal kepal bagaikan mainan” ucap Ali Nurdin.
Aduh, kok macam ini hasil pengaspalan nya bilang masyarakat yang membuntuti kami. Lalu kami jawab ini semua akibat tidak adanya pengawasan dan lemahnya SDM dalam melaksanakan proyek yang di danai oleh negara berasal pajak dari rakyat.tambah Nurdin.
Untuk Rekanan PT AKBP, dalam melakukan proyek negara haruslah tunduk kepada kontrak kerja, SPEC, SPY tidqk menjadi temuan nantinya. Mungkin kami dari LSM Gempur Pariaman cuma hanya memantau dan tidak berhak menghakimi.
Tapi kalau ada pekerjaan yang rusak seperti retak-retak, mengelupas, berongga, Volume kurang itu adalah penyimpangan dari rekanan dan PUPR yang harus dipertanggung jawabkan nanti nya.
Kami pun mengingatkan sampai pihak rekanan sadar dari keangkuhan yang dipertontonkannya, melalui ucapan via telpon. (z)
