Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Fisik Proyek BBWSC di Manipulasi Pemborong? Begini Fakta Bronjong Sungai Ciherang

KARAWANG-Zonadinamikanews.com.Oknum Pengawas Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) diduga kerja sama dengan pelaksana dan menerima hasil pekerjaan yang kondisi fisiknya di duga keras hasil rekayasa.Oknum pengawas hanya menerima di belakang meja tanpa melakukan cross check ke lapangan, dalam perbaikan Bronjong di Ciherang.

Pasca ambruknya pemasangan Bronjong di bantaran sungai Ciherang Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari Karawang, Jabar, hasil pekerjaan CV. Mudya Nusantara selaku pemenang tender. Dengan nilai kontrak Rp. 3.042.000.000,-  dengan nomor kontrak : HK 02.01/Satker OPS DAC/ PPK OPSDA 11-AV/ 22-2022 yang bersumber dari APBN.

Diketahui, Program Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat , Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. Dalam programnya penanggulangan bahaya longsor di BBWS Citarum.

Namun pemasangan Bronjong di bantaran sungai Ciherang Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari Karawang Jabar, ambruk dalam usia belum seumur jagung.

Pihak CV. Mudya Nusantara kembali turun gunung untuk melakukan perbaikan, dalam masa pemeliharaan.Namun dalam perbaikan tersebut diduga keras hanya sebatas rekayasa dan pembohongan publik,serta rawan manipulasi fisik dan dokumen.

Rifki Rinaldi selaku pelaksana, pada tanggal 15 Februari 2023 kembali melakukan perbaikan terhadap Bronjong tersebut.dan mengaku bahwa perbaikan sudah beres atau sudah selesai.

tumpukan batu tanpa Bronjong dan tumpukan tanah guna mensiasati kelantainya pasangan bronjog

“Sudah bang,BPK minta segera diperbaiki,Di sisa masa pemeliharaan, Besok ke kantor BBWSC untuk penagihan” jawab Rifky 21 Februari 2023 via WhatsApp.

Namun dalam proses perbaikan dilapangan, Rifki Rinaldi selaku pelaksana tidak ada niat melakukan pengawasan dilapangan, dan hanya sebatas memerintahkan pekerja untuk memperbaikinya.

Dalam pengamatan media ini,proses perbaikan hanya memakan waktu dua hari, dan menurut pekerja,Rifki Rinaldi tidak turun kelapangan.dan pekerja mengaku tidak memakai material tambahan dalam perbaikan Bronjong yang ambruk tersebut.

“Tidak ada material tambahan dalam perbaikan,hanya merapikan saja,dan pak Rifki tidak turun ke lokasi selama ada perbaikan” Ucap pekerja saat di temui di lokasi.Seraya mengungkap kelemahan dalam proses pembuatan Bronjong sehingga rentan ambruk.

“Awalnya,kalau pemasangan Bronjong ini memakai angkur yang maksimal, tidak akan terjadi begini,padahal di sekitar sini banyak bambu,apa salahnya beli bambu disini banyak,dan bambu tersebut ditancapkan ke dalam tanah,dengan maksimal,hal itu demi menambah kekuatan daya tahan saat terjadi pergeseran tanah” terang pekerja.

Dalam proses perbaikan Bronjong,pihak pelaksana seakan tidak mau rugi dalam memperbaiki akan kesalahannya, khususnya dalam memperbaiki Bronjong tersebut. sehingga diduga keras berusaha memanipulasi kondisi Bronjong, tanpa memperdulikan akan kualitas Bronjong tersebut.Sebab proses perbaikan, penambahan material jenis batu dan kawat Bronjong tidak ada,hal itu juga di benarkan oleh pekerja dilapangan.

Rifky Rinaldi selaku pelaksana dari CV.Mudya Nusantara

“Tidak ada material tambahan dalam perbaikan Bronjong ini,maka kami hanya bisa bekerja apa adanya dan berusaha terlihat rata posisi Bronjong,makanya kami susun batu dan timbunan tanah di atas Bronjong agar kelihatan rata”.

Hasil pengamatan media ini lapangan,dugaan manipulasi pada kondis pisik pada perbaikan Bronjong tersebut, pihak CV. Mudya Nusantara.

Sekitar ada 8 poin yang diduga direkayasa oleh pelaksana dalam perbaikan Bronjong tersebut, seperti, Tidak dilakukan pembongkaran Bronjong secara utuh pada Bronjong yang amblas.Sehingga jelas kondisi Bronjong melengkung akibat amblas.

Tidak ada penambahan material jenis batu untuk Bronjong yang amblas,sebaliknya pengurangan kawat Bronjong, sehingga ketinggian bronjong sangat jauh berbeda dari semula. Terjadinya hanya penumpukan batu dan timbunan tanah diatas Bronjong,guna mensiasati pasangan Bronjong terlihat rata.

Adanya tumpukan batu belah dua lapis tanpa di ikat atau tanpa di bungkus dengan kawat Bronjong, sepanjang kurang lebih 7 meter. dan di khawatirkan batu tersebut akan mudah berserakan bila di injak orang.

Banyak Rongga rongga besar pada pasangan batu Bronjong. serta Kondisi akan ketinggian bronjong terlihat berbeda jauh,karena tidak adanya penambahan pasangan Bronjong.Pengikatan Bronjong dengan Bronjong yang lain tidak maksimal. Pengisian batu pada Bronjong tidak padat,sehingga kawat Bronjong kendor saat di tarik.

Ironisnya,masih ada kondisi Bronjong yang amblas tanpa ada perbaikan sama sekali,alias dibiarkan begitu saja. (Budiman)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page