KARAWANG—Zonadinamikanews.com. H. Jayadi.,SE Tokoh pemuda sekaligus Ketua PAMDI (Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia) DPC Kabupaten Karawang mengatakan, bahwa Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat persatuan, keberanian, dan kemandirian. Pemuda harus berani menyuarakan kebenaran, membela kepentingan bangsanya, dan tidak tenggelam dalam arus globalisasi yang mengikis identitas nasional. Dunia seni, termasuk musik dangdut, harus menjadi wadah perjuangan moral dan pemersatu bangsa,” tegas H. Jayadi.
Keberlangsungan bangsa ini nyaris sepenuhnya bergantung pada kekuatan modal. Dalam situasi demikian, sistem yang lahir dari era reformasi perlu dikaji ulang secara mendalam. Semangat reformasi yang seharusnya melahirkan pemerataan dan keadilan sosial, kini justru kerap tersandera oleh dominasi kepentingan modal besar dan kekuasaan ekonomi global.
Momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, bukan hanya seremoni sejarah, melainkan panggilan moral bagi generasi muda untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan. Inilah saatnya pemuda Indonesia menyuarakan pembelaan terhadap kepentingan nasional, serta melawan arus liberalisme dan imperialisme yang perlahan mengebiri nilai-nilai kemandirian bangsa.
Tokoh pemuda sekaligus Ketua PAMDI (Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia) DPC Kabupaten Karawang, H. Jayadi, menjadi salah satu figur yang terus menghidupkan semangat tersebut. Ia dikenal luas sebagai sosok pemuda yang sangat mencintai dunia seni dan budaya, sekaligus pejuang tanpa lelah dalam memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan para seniman, khususnya seniman dangdut di Kabupaten Karawang.
“Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat persatuan, keberanian, dan kemandirian. Pemuda harus berani menyuarakan kebenaran, membela kepentingan bangsanya, dan tidak tenggelam dalam arus globalisasi yang mengikis identitas nasional. Dunia seni, termasuk musik dangdut, harus menjadi wadah perjuangan moral dan pemersatu bangsa,” tegas H. Jayadi.
Baginya, musik bukan sekadar hiburan, melainkan sarana komunikasi sosial dan ekspresi perjuangan rakyat. Melalui musik, nilai-nilai nasionalisme dan moralitas bisa ditanamkan secara halus namun kuat dalam kehidupan masyarakat.
“PAMDI Karawang terus berkomitmen menjadikan panggung musik sebagai media edukasi dan inspirasi. Kita ingin musik dangdut menjadi suara rakyat — menyentuh hati, menggerakkan kesadaran, dan menyatukan semangat,” ujarnya penuh semangat.
Kini, bara semangat Sumpah Pemuda itu harus kembali menyala — di hati setiap anak muda, di panggung para seniman, dan di seluruh ruang kehidupan bangsa. Karena dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyatlah Indonesia akan terus hidup dan berdaulat.(zdn)













