KARAWANG-Zonadinamikanews.com. Setelah 5 paket pekerjaan yang di plot ke kantor UPTD Pertanian, kecamatan Tirtamulya,Dana tersebut dari DAK APBN tahun 2023 menjadi sorotan publik terkait dalam pembangunan Grand House,Ruang pertemuan, Laboratorium,Agri Bisnis.
Kini keberadaan proyek renovasi ruang laboratorium Puskeswan yang menekan biaya Rp.198.750.000, mendapat perhatian hari sejumlah staf di Puskeswan tersebut.
Sejumlah staf mencurigai kualitas gipsum yang terpasang adalah kualitas rendah dan kurang layak untuk kantoran, Bahkan sistem kerjanya di anggap lambat, sehingga mengganggu kegiatan kantor di Puskeswan tersebut.
Dugaan adanya peran oknum dinas pertanian dan ketahanan pangan dalam proyek, untuk mengelabui masyarakat adalah, adanya ketidak transparan nya oknum dinas sebagai kuasa pengguna anggaran.
Atas adanya yang di sembunyikan oleh pihak dinas, dan diduga sengaja kongkalikong bersama pelaksana, terkait dalam masa kerja di lapangan.
Sebab terlihat jelas di papan informasi proyek, pihak dinas pertanian dan ketahanan pangan, tidak mencantumkan awal kontrak dan akhir kontrak kerja, yang tercantum hanya lama kerja selama 60 hari.
Dinas pertanian dan ketahanan pangan Karawang, berusaha mengecoh masyarakat dan menutupi kapan mulai kerja dan batas akhir pekerjaan, atas upaya menutupi kontrak kerja ini, memberikan kesempatan bagi pihak kontraktor bekerja tidak sesuai kontrak kerja dan dinas pertanian dan ketahanan pangan turut serta “membohongi” publik.
Hal itu disebut adalah akibat ulah oknum dinas pertanian dan ketahanan pangan yang disebut -sebut bernama Adi.
Wartawan yang mencoba melakukan klarifikasi kepada Adi d kantor dinas pertanian dan ketahanan pangan Karawang selalu tidak berada di kantor.
Dinas Pertanian Karawang Berikan Proyek Pada Oknum Kontraktor Abal-Abal?
Sementara Adang selaku UPTD Pertanian Kecamatan Tirtamulya kepada media ini mengaku merasa kecewa atas kinerja oknum kontraktor yang dinilai kurang tanggung jawab pada pekerjaan nya, dimana perbaikan gedung pertemuan yang sedang di perbaiki seakan tinggal oknum rekanan begitu saja.
“Pusing saya melihat pekerjaan ini, sudah hampir sebulan lebih di tinggal oleh rekanan tanpa jelas, sehingga pekerjaan perbaikan gedung pertemuan ini tidak beres-beres, ini baru di kerjakan dua hari, selanjutnya tidak kelanjutan, sehingga pekerjaan serba gantung, jendela hanya di ganjal dengan batu merah, kemarin juga dari dinas sudah ada yang melihat hasil pekerjaan ini” Ucap Adang.
Menurut Adang, setidaknya ada 5 paket pekerjaan yang di Danai APBN tahun 2023, hanya satu yang pasang papan proyek, itu pun sudah di cabut karena pekerjaan sudah selesai, yang 4 paket lagi saya tidak tahu siapa rekanannya, karena saya tidak dilibatkan, saya hanya penerima manfaat, dinas yang urusan itu semua, lebih jelasnya bisa di tanya ke dinas saja,Tamba Adang.
Sementara itu, penjaga kantor UPTD Pertanian Kecamatan Tirtamulya, juga mengaku merasa kecewa, karena ada rekanan yang memberikan pekerjaan pada penjaga sebesar Rp.500.000 tidak bayar-bayar sementara pekerjaan sudah selesai.
“Itu saya di suruh mengerjakan biaya sebesar Rp.500 ribu, pekerjaan sudah selesai tapi sampai sekarang belum di bayar-bayar oleh oknum rekanan tersebut.” kata penjaga kantor.
Sementara salah seorang staf UPTD Pertanian yang tidak mau disebut jati dirinya mengatakan, ini adalah termasuk kesalahan dinas, pekerjaan ini adalah penunjukan langsung, artinya, oknum dari dinas menunjuk oknum kontraktor abal-abal dan kemungkinan juga, oknum dinas terlalu besar minta jatah dari rekanan, sehingga rekanan kesalahan dan habis modal, akibatnya pekerjaan terbengkalai.
“Beginilah resiko bila pekerjaan di berikan pada oknum kontraktor abal-abal, semua jadi terganggu, seperti perbaikan gedung pertemuan ini, baru di kerjakan dua hari dalam pemasangan keramik lantai, langsung tinggal, sementara pekerjaan belum selesai, kusen jendela yang sempat di bongkar, di biarkan begitu saja, diganjal dengan batu merah”. terang nya. (Budi)