Proyek di RSKP Karawang Bak Proyek Siluman,Pihak RSKP “Saya Pikir Tidak Masalah”
KARAWANG-Zonadinamikanews.com. Munculnya kekecewaan seorang rekanan yang merasa di kerjain oleh pihak RSKP Karawang terkait perbaikan gedung RSKP, juga memunculkan pernyataan yang menglitik dari pihal rumah sakit.
Hj. Anisah, M.Epid yang dipertanyakan media ini, terkait siapa rekanan yang mengerjakan perbaikan tersebut, sang dirut tidak mampu memberikan penjelasan dan hanya mengirimkan No. telepon atas nama Asep Sunandar untuk menyuruh media ini bicara pada orang tersebut.
Asep Sunandar Ketika media ini menghubungi via pesan WhatsApp, dan memberikan waktu bertemu. Ada sekitar 8 orang yang di utus dr. Hj. Anisah, M.Epid untuk menghadapi wartawan.
Dalam perbincangan, terungkap pengakuan yang aneh di dengar kuping terkait tidak terpasangnya papan informasi proyek tersebut, dan Asep Sunandar yang mengaku dari bagian kehumasan RSKP mengatakan saya pikir tidak masalah,
“Selama ini kan aman-aman saja, saya pikir tidak jadi masalah kalau tidak ada papan proyek, ya nanti kami pasang, dan terkait pertemuan ini, saya akan bicarakan dulu dengan direktur” ucap Asep Sunandar beberapa waktu lalu.
Dengan tidak terpasangnya papan proyek dana pemerintah tersebut, pihak RSKP telah melanggar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan juga berusaha menyembunyikan pihak kontraktor, sehingga besaran anggaran yang diperuntuhkan pada proyek tersebut tertutup pada publik.Sehingga proyek tersebut, proyek bak siluman.
Dugaan adanya permainan kurang sehat yang di perankan oleh dr. Hj. Anisah, M.Epid selaku direktur dalam penerbitan SPK semakin kontras,menyusul adanya kekecewaan seorang rekanan yang jauh hari bahwa peralatan rekanan yang sudah terpasang di bongkar oleh pihak rumah sakit.
“Pekerjaan itu tidak jadi sama kami, Scaffolding kami yang lama terpasang pada lokasi pekerjaan tersebut di bongkar oleh pihak rumah sakit, kalau di bilang kecewa ya kecewa, karena Scaffolding kami,sejak tahun 2022 sudah terpasang di lokasi, bisa di katakan, ada sekitar 8 bulan Scaffolding kami terpasang, bahkan kami sempat di minta membuat RAB dan semua kami persiapkan, tapi nyatanya, pihak rumah sakit memberikan pekerjaan tersebut pada rekanan lain, kalau secara ekonomi, kami mengalami kerugian, atas tertahannya Scaffolding hampir 8 bulan di lokasi” terang salah seorang rekanan.
Sementara itu, Ketua Umum LSM GPRI H.Marjuni Irchandi,SH pembatalan pekerjaan itu bisa jadi akibat, si rekanan tidak mampu akan permintaan pihak kuasa pengguna anggaran, permintaan itu, macam, bisa sistem kerja yang tidak sesuai, atau bisa jadi karena ada permintaan pihak kuasa anggaran diluar ketentuan yang tidak bisa di penuhi oleh pihak rekanan, karena KPA merasa punya kuasa, ya di batalin, tapi setidaknya, KPA harus berpikir kembali, apalagi Scaffolding si rekanan sudah terpasang dengan rentan waktu cukup lama, tapi tiba-tiba pekerjaan itu di berikan pada rekanan lain, ini yang membuat kurang elok,seharusnya pihak KPA berpikir ulang,karena terpasangnya Scaffolding dengan waktu lama, ini sangat berpengaruh pada pengeluaran si rekanan, jadi wajar keputusan Direktur RSKP Karawang, dr. Hj. Anisah, M.Epid, di curigai, ada apa? Ujar Arjun sapaan akrabnya.
Ketika wartawan media ini melakukan investigasi di lokasi pekerjaan, tak satupun yang bersedia memberikan keterangan terkait pekerjaan tersebut,dan berapa besaran anggaran yang di gunakab juga belum di ketahui, karena belum terlihat posisi papan proyek terpasang dimana, sehingga nama perusahaan yang mengerjakan di belum di ketahui.
Sama halnya Direktur Rumah Sakit Khusus Paru Karawang (RSKP) Karawang, dr. Hj. Anisah, M.Epid,saat di konfirmasi via pesan WhatsApp siapa rekanan, hingga berita di turunkan, belum memberikan jawaban.(W/B)