Excavator Milik PT. TPL di Jalan SMPN 5 Tarutung Banuarea di Tahan Warga, Ini Alasanya
TAPUT-Zonadinamikanews.com. Aktivitas penebangan pohon ekalipus di Desa Hutapea Banuarea, Tarutung,Kabupaten Tapanuli Utara menimbulkan kekecewaan banyak masyarakat,sebab aktivitas tersebut telah menyengsarakan para murid SMP Negeri 5 saat hendak ke sekolah.
Selain mengganggu akses masuk lingkungan sekolah, pihak PT Toba Pulp Lestari (PT.TPL) juga diduga keras telah merusak akses jalan menuju sekolah negeri tersebut.
Badan jalan yang penuh lumpur dan tanah merah yang di timbun pihak TPL membuat warga terlihat geram, karena diduga tidak ada niat baik pihak TPL untuk memperbaiki.
Proses penebangan dan pengangkutan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu, kini terlihat sudah selesai, dan diduga pihak TPL akan meninggalkan lokasi.
Terlihat sebuah alat berat berupa excavator yang sedang terparkir di badan jalan akses menuju SMPN 5 Tarutung, Banuarea, menurut informasi yang di terima media ini, bahwa excavato tersebut tidak di perbolehkan bahwa pulang oleh pihak TPL sebelum tanggungjawabnya di tunaikan, seperti memperbaiki jalan yang sudah rusak dan babak belum akibat aktifitas penembangan dan pengangkutan pohon ekalipus.
“Excavator sengaja kami tahan dulu di sini, karena kemarin, kami melihat alat berat tersebut mau di bawa pulang, karena memang proses penebangan dan pengangkutan ekalipus saat ini sudah selesai, tapi kami melihat, pihak TPL mau meninggalkan lokasi tanpa memperbaiki jalan yang hancur akibat dari aktivitas mereka” terang warga pada media ini 19/09.
Ditambahkan, selama ini yang menjadi kekecewaan masyarakat, rusaknya jalan akses ke sekolah SMPN 5 Tarutung, Banuarea ini, dan membuat para siswa dan guru terganggu masuk ke area sekolah, akibat lumpur tanah merah yang memenuhi badan jalan, sekarang mereka sudah selesai, dan mau pulang, tapi kami perhatikan, tidak memperbaiki jalan tersebut sebelum meninggalkan lokasi, mau enaknya saja di mereka.
Selain itu, saat proses penebangan ekalipus berjalan, pihak TPL pun tidak melibatkan warga setempat untuk menjadi kuli, pihak TPL membawa sendiri para pekerja dari luar, sementara warga ini masih banyak yang butuh pekerjaan, seperti kuli harian, tegas warga tersebut.
Kami juga mendengar sejumlah kejanggalan, bahwa sebenarnya, katanya dana kordinasi pada warga sekitar saat penebangan ekalipus, termasuk biaya penjaan alat berat, dari perusahaan selalu ada, tapi nyatanya, kami warga ini tidak perna ada merasakan hal itu, benar ada atau tidak kami tidak begitu jelas, yang jelas, pihak TPL jangan coba-coba mengangkut Excavator ini sebelum jalan tersebut di perbaiki, agar anak murid dan guru tidak tengganggu saat mau ke sekolah, ucap warga.
Ditambahkan, pihak TPL bila berbisnis janganlah sampai merusak jalan ini apalagi jalan tersebut jalan akses utama untuk ke sekolah SMPN 5, ini sama saja telah mengganggu kenyamanan pendidikan, lihat sendiri, kasihan anak-anak harus buka sepatu saat melawati jalan yang menjadi penuh lumpur saat hujan turun.
Kami juga sangat tidak menyangka pihak pemerintah yang terkesan tidak berani menegur pihak TPL,yang jelas-jelas telah merusak jalan negara atau jalan askes ke sekolah, sehingga aktivitas ke sekolah sangat terganggu karena jalan jadi hancur dan penuh tanah, tegas warga tersebut.
Hingga berita di terbitkan, pihak TPL saat mau diminta tanggapanya tidak berhasil, karena sudah meninggalkan lokasi. (B)