Dana Pinjaman PEN Kabupaten Taput Diduga Keras Jadi Ajang Korupsi
TAPUT – Zonadinamikanews.com. Dugaan Penyalahgunaan Pinjaman Dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menjadi perbincangan netizen Tapanuli Utara. Sebelumnya mantan Bupati Tapanuli Utara, Dr, Drs. Nikson Nababan MSi menyampaikan dibeberapa media bahwa Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional sudah menyelamatkan perekonomian Taput dimasa sulit dimana dampak pandemi Covid19.
Namun dari keterangan yang diberikan mantan bupati Taput, warga Tapanuli Utara banyak yang membantah dan mempertanyakan bahwa mereka tidak tahu ekonomi siapa yang diselamatkan.
“ Ekonomi siapa yang diselamatkan? Pinjaman Dana PEN justru kurang berdampak dan tidak efektif untuk memulihkan ekonomi masyarakat Taput. Sebenarnya kalau boleh jujur dampak Covid di Taput itu tidak begitu berpengaruh bagi ekonomi masyarakat Taput pada masa itu. Sebab, masyarakat Taput itu mayoritas petani. Nasinya dari beras pertanian sawahnya sendiri.” Jelas Timbul Simanjuntak warga Taput pada awak media.(15-07-2024)
Menurut Timbul Simanjuntak bahwa penggunaan Dana PEN di Taput sudah sangat kurang tepat sasaran sebab banyak dananya membangun pasilitas yang tidak singkron untuk memulihkan ekonomi masyarakat Taput.
“ Seperti pembangunan jamban/wc yang notabenenya tidak berdampak langsung untuk pemulihan ekonomi, apakah yang dimaksud menunggu proses yang sungguh lama menunggu jamban/WCnya penuh kemudian disedot menjadi pupuk pertanian masyarakat? Pembangunan lampu(LPJU) yang notabenenya sudah jelas di APBD taput sudah di tampung, namun dana PEN tetap dipergunakan sehingga anggarannya timpang tindih agar dapat mengelabui masyarakat dan kemudian menjadi beban untuk biaya listriknya.? Dan paling parah lagi seperti pembangunan Tempat Wisata Nanas yang tidak bermanfaat sama sekali membuang anggaran?” ungkap Timbul Simanjuntak.
Timbul Simanjuntak penggiat dan pemerhati pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara ini sangat menyesalkan kurang efektifnya pengguna Pinjaman PEN Tapanuli Utara.
“ Kita juga heran dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari PEN itu mengapa kurang tepat sasaran dan mubajir..? Sebab tiap tahun selalu ada Musrembang Desa dan Musrembang Kecamatan, kalau usulan itu dipenuhi yang sudah jelas-jelas aspirasi masyarakat dilaksanakan, saya pikir 400Miliar masih kurang kalau tepat sasaran. Harapan kita APH perlu melakukan penyelidikan terkait hal ini karena penggunaan Dana PEN tersebut diduga banyak penyelewengan, saya duga ini adalah kasus korupsi terbesar sepanjang sejarah kabupaten Tapanuli Utara.” Sambungnya.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut awak media mencoba menkonfirmasi mantan Bupati Taput Dr, Drs. Nikson Nababan MSi, namun hingga kini belum ada tanggapan. (z)