MEDAN-Zonadinamikanews.com.Santer informasi adanya dugaan korupsi dan pendidikan dari program bantuan operasional sekolah (BOS) di SMPN 28 Medan yang di komandoi oleh Mardenggan Roni Simon Silaban.

Dugaan korupsi dengan modus Mark Up anggaran kegiatan di sekolah tersebut di endus pada tahap tiga tahun 2022.

Menurut data tahun 2022 pada tahap tiga SMPN 28 Medan mendapat dana BOS sebesar Rp 255.024.000 dengan jumlah Siswa Penerima 759 yang di cairkan pada tanggal 12 Oktober 2022.

Dana BOS tersebut di alokasikan untuk membiayai kegiatan pengembangan perpustakaan Rp 400.000,kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
Rp 29.094.000,kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran
Rp 14.050.000, administrasi kegiatan sekolah Rp 64.955.150,pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan
Rp 9.700.000,langganan daya dan jasa
Rp 21.546.653,pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 34.002.000, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 6.750.000
,pembayaran honor Rp 74.600.000.

Namun oleh sumber yang layak di percaya menjelaskan pada media ini, penganggaran pada sejumlah kegiatan tersebut, tidak terlepas dari dugaan praktek penggelembungan biaya, sehingga sangat berpotensi merugikan keuangan negara, dan menguntungkan kantong oknum pimpinan di sekolah tersebut.

” Itu biaya kegiatan di tahap tiga sangat rawan pembengkakan anggaran atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan” kata seorang sumber yang tidak mau di sebut identitasnya.

Seraya mengaku kecewa atas tindakan oknum kepsek. “Kami sangat kecewa atas tindakan oknum kepsek yang kami duga nekat mengambil yang bukan haknya, dengan cara dugaan rekayasa besaran anggaran kegiatan di sekolah, ini kami anggap sangat terlalu dan perlu di sikapi oleh penegak hukum” harap sumber.

Karena besaran anggaran tersebut kami yakini tidak sesuai dengan fakta di lapangan, alias ada aroma fiktif, tambah sumber.

Hingga berita ini di terbitkan, oknum kepsek SMPN 28 Medan belum berhasil di klarifikasi.(CIJES)