Warga Pejagalan Jakut Keberatan Atas Keberadaan Material TB Mulya Baru Di Badan Jalan
JAKARTA-Zonadinamikanews.com.Aguan mengaku bahwa di tumpuknya barang jualannya berupa Habel dan pasir di bahu jalan hanya ingin menghambat masyarakat yang ingin membuat warung Dibahu jalan tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut, sejumlah masyarakat semakin berang atas kelakuan pemilik tokoh material tersebut.
Sebab, keberadaan material di bahu jalan tersebut telah mengganggu masyarakat, baik pejalan kaki dan juga pemilik kendaraan.
Mengaku bernama Eric anak pemilik TB Mulya Baru mengatakan, “Saya menerima link ini dari teman dan menurut saya, berita ini cukup merugikan saya karena adanya ketidakbenaran dalam berita ini, Apakah boleh dibantu untuk bukti2 yang di klaim dalam berita tersebut? Mulai dari batas tanah dengan jalan, atau hal lainnya yang mendukung klaim penulis?” katanya pada media ini.
Sementara Aguan pemilik tokoh bangunan Mulya Baru, mengatakan dan berdalih, di tumpuknya material di pinggir jalan karena banyak warga yang minta bikin warung di pinggir tokohnya, makannya material di tumpuk di pinggir jalan.
“Maaf ya bu,Di samping saya banyak yg mau buka warung, Jadi saya susun bata di samping jalan,Nanti saya rapikan tempat nya,Makasih infonya” Ucap Aguan.
Keberadaan bahan bangunan milik TB Mulia Baru yang beralamat di Jalan Kampung Gusti Gang Kantong RT/RW 13/15, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, semakin mendapat keresahan dari sejumlah masyarakat.
Sedikitnya 16 warga membuat surat pernyataan atas keberatan keberadaan tumpukan bahan bangunan milik TB Mulya Baru, keberatan tersebut dituangkan dalam surat pernyataan sebagai berikut.
“Kami yang bertanda tangan warga RT.014.RW.015 kelurahan pejagalan, kecamatan penjaringan , jakarta Utara , bersama ini menyatakan dan mengajukan permintaan dan penertiban, mengingat.
Warung bapak Sayuti dan tumpukan batu Habel tokoh mulia sudah mengambil sebagian besar badan jalan umum.
Tumpukan batu Habel sudah membahayakan pemakai jalan warga khususnya warga RT 015 RW.02.
Kami kesulitan membuat gapura untuk mengindahkan lingkungan kami.
Kami berharap pada pemerintah setempat untuk segerah menindak pemilik tokoh bangunan, jangan biarkan pemilik uang bertindak seenak perutnya, sementara tindakan mereka sudah menganggu masyarakat banyak.
“Kami masyarakat di sini merasa tersinggung juga atas pernyataan Aguan, di tumpuknya bahan bangunan d badan jalan tersebut, hanya karena tidak ingin masyarakat kecil cari nafkah seperti membuat warung, sementara tindakannya semakin membuat banyak masyarakat yang terganggu” tegas warga.
Kami juga berharap ke bapak lurah Pejagalan, untuk menegur pemilik TB agar menarik semua bahan bangunan yang di tumpuk di bahu jalan, sebagai lurah jangan lemah dan harus bertindak tegas, jangan kalau warung masyarakat kecil di pinggir jalan garang untuk menertibkan, dan kalah dengan pengusaha yang nota bene lebih para mengganggu kelancaran berlalu lintas, tegas warga. (Yanti)