LEBAK BANTEN_Zonadinamikanews.com. Sejumlah eks siswa di SMA Negeri di Kabupaten Lebak, Banten, mengaku sangat kecewa dan merasa tertipu oleh oknum pendidik dengan dalih biaya study tour, sejumlah siswa mengaku diminta uang oleh pihak sekolah sebesar Rp 1.050.000 untuk kebutuhan studi tour ke Yogyakarta pada tahun 2020,
Artinya, penarikan uang study tour itu sudah hampir 5 tahun berlalu, namun janji menyelenggarakan study tour itu tak kunjung dilaksanakan hingga tahun 2025.
Walaupun para siswa tersebut melakukan penagihan uang tersebut ke pihak sekolah, namun tidak ada pengembalian. Pihak sekolah berdalih tidak bisa mengembalikan uang kepada para siswa, lantaran uang tersebut sudah diberikan kepada pihak travel.
“Katanya duitnya langsung diserahkan ke travel, buat akomodasi beli baju, hotel dan tiket wisata,” katanya. Namun saat para siswa menanyakan travel yang menerima uang itu, namun pihak sekolah beralasan tidak mengetahui alamat travel tersebut. “Katanya dari Bandung, tapi pada saat kami minta alamat travel tidak dikasih pihak sekolah,” ujar eks siswa tersebut.
Selain dana study tour tersebut, kini muncul Kembali bahwa penggunaan dana BOS di SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pun jadi perhatian dan di tuding banyak rekayasa dokumen saat pengalokasian, sehingga sangat berpotensi terjadinya mark up alokasi dana BOS.
Hampir mencapai anggaran Rp. 500 jutaan untuk pemeliharaan sarana dan prasaran tahun 2024, anggaran tersebut di curigai terjadi mark up, dan disebut besaran anggaran tidak sesuai dengan perbaikan sapras di sekolah. Selain sapras, dugaan mark up anggaran juga terjadi di sejumlah kegiatan sekolah, seperti kegiatan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan.
“Waduh sampai sebesar itu (Rp.539.959.150 anggaran pemeliharaan sarana) membangu RKB bisa dong, pengamatan kami tidak begitu banyak perbaikan selama tahun 2024, ah itu sudah pasti ada permainan kepsek dengan bendahara, dan perlu di usut tuntas itu” ucap salah seoarang guru dengan nada terheran-heran.
Media berusaha untuk menemui kepala sekolah untuk melakukan klarifikasi, selalu gagal, dengan alasan sedang tidak berada di ruangan.
“kepsek sedang tidak ada pak” kata seorang guru.
Berikut alokasi dana BOS di SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang diduga keras terjadi mark up anggaran. Pada tahun 2024 SMAN 1 Wanasalam mendapatkan dana BOS tahap satu Rp 696.750.000 jumlah siswa penerima 929, yang di cairkan 18 Januari 2024, untuk biaya kegiatan penerimaan Peserta Didik baru Rp 7.600.000, pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 62.444.000, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 125.880.400, pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain.
Rp 43.641.600, pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 81.603.312, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 6.243.000, langganan daya dan jasa Rp 21.756.137, pemeliharaan sarana dan prasaran Rp 291.131.400. Total Dana Rp 640.299.849.
Tahap dua Rp 696.750.000 untuk jumlah siswa penerima 929, yang di cairkan 09 Agustus 2024, untuk biaya kegiatan penerimaan Peserta Didik baru Rp 41.986.000, pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 9.847.000, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 150.031.600, pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain.
Rp 28.759.400, pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 131.678.624, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 8.645.000, langganan daya dan jasa Rp 24.936.377, pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 248.821.750, penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 108.026.000. Total Dana Rp 752.731.751. (tim)