KARAWANG-Zonadinamikanews.com.Dugaan keras merekayasa fisik pengecoran jalan setapak di desa Purwa Mekar, tepatnya di dusun tamiang Rt.02/04 kecamatan Rawa Merta, Kabupaten Karawang cukup memprihatinkan dan berpotensi merugikan keuangan negara.

Dugaan itu dilancarkan oleh oknum kades disinyalir demi menumpuk kekayaan dengan cara tidak dan diduga mengorbankan fisik di program pemerintah.

Selain tidak mengindahkan akan keterbukaan informasi publik,karea tidak ditemukan papan informasi proyek, juga proyek pembangunan jalan setapak tersebut penuh permainan “kotor” oknum kepala desa.

Dugaan manipulasi fisik pun rawan terjadi, sebab dalam pemasangan begisting disinyalir adanya Pengkelabuan terhadap masyarakat, sebab ketebalan begisting penuh rekayasa, seperti adanya galinya tanah untuk letak begisting, sehingga dudukan begisting tersebut berada di bawah dataran jalan yang harus di cor.

Dengan di kubur nya papan begisting akan dampaknya, ketebalan cor an semakin menipis, hanya terlihat rata dengan begisting, namun ketebalan tidak akan sama dengan begisting yang benarnya.Setelah di lakukan pengukuran badan jalan yang akan di cor jadi menipis bahkan ketebalan cor an rata-rata hanya 6 cm

Maka pengurangan volume atau ketebalan akan cor pun berkurang dari yang semestinya.

Selain dugaan pengurangan volume cor, juga pemasangan plastik cor juga asal ada dan tidak terpasang secara maksimal, karena plastik cor hanya di pasang di sisi cor atau menempel di papan begisting, dengan fakta posisi plastik begisting, bila cor sudah terpasang, sekilas terlihat plastik cor seakan-akan terpasang, namun faktanya hanya di sisi cor saja.

Dengan tidak meratanya pemasangan plastik cor, maka kualitas cor akan menurun, sebab cairan semen dari adukan cor sudah meresap ke dalam tanah, sementara pungsi plastik cor adalah alas atau lantai kerja yang berhubungan dengan tanah untuk menahan air semen agar tidak keluar merembes ke dalam tanah.

Dengan temuan dilapangan tersebut, oknum kades Desa Purwa Mekar, kecamatan Rawamerta, diduga sengaja melakukan pengurangan material dalam pengecoran jalan setapak tersebut, demi mencari keuntungan dan merusak akan kualitas pekerjaan.

Aroma korupsi dalam penggunaan dana desa tahun 2023 yang diduga keras dilakukan oknum kades tersebut, semakin tidak bisa di sangkal.

Hingga berita ini terbitkan, kepala desa Purwa mekar belum berhasil di konfirmasi, setiap hendak di temui di kantornya selalu tidak ada. (Edi)