Berdalih Karena Banyak Warga Minta Bikin Warung,TB Mulya Baru Susun Material di Pinggir Jalan. Sapol PP Minta Bongkar
JAKARTA-Zonadinamikanews.com.Mengaku bernama Eric anak pemilik TB Mulya Baru mengatakan, “Saya menerima link ini dari teman dan menurut saya, berita ini cukup merugikan saya karena adanya ketidakbenaran dalam berita ini, Apakah boleh dibantu untuk bukti2 yang di klaim dalam berita tersebut? Mulai dari batas tanah dengan jalan, atau hal lainnya yang mendukung klaim penulis?” katanya pada media ini.
Sementara Aguan pemilik tokoh bangunan Mulya Baru, mengatakan dan berdalih, di tumpuknya material di pinggir jalan karena banyak warga yang minta bikin warung di pinggir tokohnya, makannya material di tumpuk di pinggir jalan.
“Maaf ya bu,Di samping saya banyak yg mau buka warung, Jadi saya susun bata di samping jalan,Nanti saya rapikan tempat nya,Makasih infonya” Ucap Aguan.
Bahkan awalnya Aguan menantang minta tanda tangan warga yang merasa keberatan.
“Bisa ga ibu minta tanda tangan warga yang merasa keberatan dalam waktu 5 menit” katanya dengan nada sombong.
Diketahui, keberadaan bahan bangunan milik TB Mulia Baru yang beralamat di Jalan Kampung Gusti Gang Kantong RT/RW 13/15, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang mengganggu kelancaran berlalu lintas, ulah pengusaha tokoh bangunan yang di ketahui Cina Medan.
Menanggapi akan pengakuan Aguan, disusunnya material di pinggir jalan karena banyak warga yang minta bikin warung, memberikan tanggapan yang beragam.
” Kalau alasan pemilik tokoh hanya karena banyak warga minta bikin warung dan di hadang dengan menumpuk material di pinggir jalan, itu adalah sebuah kesombongan, warga minta bikin warung di situ adalah orang susah untuk mencari sesuap nasi, sementara dirinya telah mengganggu banyak orang, karena tumpukan material di pinggir jalan” tegas salah seorang warga
Kalau pemerintah setempat atau sat pol PP tidak membongkar tumpukan material yang telah menggunakan badan jalan tersebut, tidak menutup kemungkinan warga yang akan bertindak lebih jauh. (Yanti)