Padang-Zonadinamikanews.com,- Layanan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) PDAM Kota Padang menuai keluhan dari masyarakat.
Dari distribusi air yang sering macet hingga tagihan yang tiba-tiba melonjak, warga merasa dirugikan oleh pelayanan yang dinilai tidak konsisten dan cenderung membebani pelanggan, serta melakukan distribusi sampah yang mana seharusnya dilakukan oleh dinas lingkungan hidup.
Salah satu warga, yang tidak mau disebutkan namanya yang tinggal di Padang, mengungkapkan kekesalannya terkait lonjakan tagihan Sampah dan air yang tidak masuk akal.
Dalam dua bulan terakhir, tagihan yang biasanya hanya sekitar Rp100 ribuan per bulan melonjak drastis menjadi Rp. 500 ribuan. Ironisnya, aliran air justru semakin mengecil.
“Anehnya, tagihan naik 2 kali lipat, tapi air malah mengecil,” ungkapnya
Merasa ada yang tidak beres, warga mengaku telah mendatangi kantor pusat PDAM untuk mempertanyakan kenaikan tagihan yang mencapai 100 persen. Dalam tagihan tersebut selalu terdapat tagihan sampah.
Tidak hanya kenaikan tagihan air, dalam rincian juga terdapat kenaikan pungutan sampah, pada bulan November-Desember 2024 sebesar Rp. 7.500, bulan Januari-Maret 2025 naik menjadi 2 kali lipat yakni menjadi Rp. 19.550. Terakit pungutan sampah penetapannya tidak jelas sama sekali.
Namun, bukannya mendapat solusi, ia malah memperoleh jawaban yang diiringi kemarahan petugas.
Kenaikan tagihan air dan sampah tanpa ada perbaikan kualitas layanan ini tentu harus menjadi perhatian serius, apalagi ditambah dengan sikap tidak profesional petugas di bagian pengaduan.
Warga Padang kini semakin resah dengan kebijakan PDAM Kota Padang yang dinilai tidak transparan dan merugikan pelanggan.
Perwakilan Zonadinamikanews telah melakukan konfirmasi melalui Via WhatsApp kepada Humas PDAM Padang mengenai keluhan ini, namun hingga saat ini tidak ada jawaban dan respon.
(Z).