Perumda Tirta Mulia Pemalang Himbau Agar Pelanggan Bersabar, Karena Mata Air Sedang Surut
PEMALANG-Zonadinamikanews.com – Pasca musim kemarau yang cukup panjang, menyebabkan sejumlah mata air pada Perumda [Perusahaan Umum Daerah] Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang mengalami surut serta penurunan debit. Akibatnya, aliran air ke para pelanggan pun terganggu.
Hal itu disampaikan oleh Humas [Hubungan Masyarakat] PDAM Pemalang, Galih Baskoro. Dia menyampaikan, manajemen sudah meninjau langsung kondisi sumber mata air yang dikelola Perumda Tirta Mulia.
Peninjauan sumber mata air tersebut dilakukan seiring munculnya keluhan pelanggan atas penurunan debit air untuk kebutuhan sehari-hari mereka yang terjadi akhir-akhir ini.
“Jumat kemarin kami sudah crosscheck ke sumber mata air bersama manajer area selatan. Jadi rupanya penurunan aliran air ini efek dari penurunan debit di sumber mata air, dampak dari kemarau panjang,” Ungkap Galih, Selasa [07/11].
Surutnya debit air pada sejumlah mata air yang dikelola Perumda Air Minum Tirta Mulia tersebut, kata Galih, cukup signifikan. Jika sebelumnya debit air 19,5 liter/detik, kini akibat kemarau panjang debit air menjadi 15 liter/detik.
“Itu hasil kita crosscheck di Mata Air Bulakan, Cipluk, dan Cipanas yang mengaliri wilayah Moga dan sekitarnya. Artinya memang faktor alam jadi penyebab turunnya intensitas aliran air ke pelanggan atau ‘nglicir’,” Imbuhnya.
Tak hanya wilayah Pemalang selatan, sambung Galih, penurunan debit air juga terjadi di sumber mata air Perumda Tirta Mulia yang mengaliri wilayah Pemalang Kota. Diantaranya mata air Telaga Gede Sodong, mata air Pucung Kecepit, mata air Ketug Moga dan mata air Moga.
“Penurunan debit air disana 20 sampai 30 persen. Ya, mata air itu yang mengaliri wilayah Pemalang Kota (Pemalang, Taman, Petarukan).” Papar Galih.
Perumda Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang pun berharap kondisi ini dapat dimaklumi pelanggan, lantaran faktor alam menjadi penyebab turunnya debit air para pelanggan. Beragam upaya juga dilakukan PDAM untuk mengatasi permasalahan ini.
“Salah satu cara mengatasinya, kita terapkan sistem gilir untuk suplai air. Sudah dijalankan di wilayah Moga. Kedepan juga akan dilakukan rekonstruksi di sejumlah mata air, dibangun broncaptering untuk meningkatkan kapasitas debit air.” Pungkas Galih. [SatriyoAdie/SitiMu’Tamimah/Hms]