Pengelolaan Objek Wisata di Pasaman Barat Amburadul, Rugikan swadaya Masyarakat
Sumatera Barat, Zonadinamikanews.com,-
Pantai Sasak berlokasi di Desa Pas Lamo, Kecamatan Sasak Ranah Pasie, Pasaman Barat. Masyarakat setempat disana lebih akrab menyebut pantai ini dengan nama Muaro Sasak. Kenapa? Karena keindahan Pantai Sasak terletak pada muaranya.
Tetapi sangat disayangkan, pengelolaannya yang sampai saat ini masih belum jelas serta masih acak-acakan dan amburadul.
Pesta pantai adalah acara rutinan yang digelar setiap tahun di Pantai Sasak. Pada acara tersebut banyak berbagai jenis permainan yang bisa dicoba dan sangat menghibur masyarakat.
Akan tetapi akses jalan di tempat wisata pantai sasak ini, bisa dikategorikan rusak berat dan tidak apabila hujan makan terjadinya genangan air yang cukup dalam, yang mana ini semua menjadi nilai minus dari tempat wisata pantai sasak tersebut.
Tempat wisata itu yang paling penting yaitu akses jalan karena ini merupakan prioritas pertama.
Harapan saya, jika ada acara ini jangan sampai penyelenggaraannya dikelola oleh oknum yang mengutamakan kepentingan pribadi. Makanya kita kelola bersama-sama, kita selamatkan uang kampung bersama-sama. Dengan harapan akses jalan dapat kita laksanakan di tahun ini dan sekarang terjadinya perpecahan beberapa kelompok disini, jadi untuk mengantisipasi hal seperti itu, maka mulai sekarang kita bangun kekompakan agar dapat menjaga dan merawat aset di kampung kita ini. Ungkap salah satu masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya
Prediksi dari dinas perhubungan, adanya peningkatan 40% pengunjung yang akan pulang di rantau, dibandingkan dengan tahun yang lalu. Pokoknya harapan saya, kita semua bisa kawal pengelolaan uang hasil dari wisata ini agar jelas kemana perginya lalu idak tegas oknum yang melakukan kecurangan dalam pengelolaan wisata yang ada. Pungkasnya.
Untuk bisa masuk ke tempat wisata pantai sasak yaitu dengan membeli tiket masuk, seperti untuk dewasa seharga 10 ribu/orang, Anak-anak 5 ribu/orang, dan membayar uang parkir untuk mobil 5 ribu dan sepeda motor 3 ribu.
Jadi dikemanakan uang distribusi yang diminta kepada pengunjung yang datang tersebut?, Apakah hanya dipakai untuk kepentingan pribadi.
Sebagai Jorong saya berharap masalah pariwisata ini dirundingkan dengan baik, agar tidak terjadinya salah pengelolaan tempat wisata kita ini.ungkapnya
Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setahun ini vakum, inilah salah satu terbengkalainya dan tidak jelasnya pengelolaan wisata pantai sasak tersebut. Sambungnya
Kalau kami tidak mau diserahkan ke pemerintahan, karena kami selaku masyarakat bisa juga bertanggung jawab untuk swadaya di wisata ini. Tutupnya. (Tim)