SIDOARJO-Zona dinamika news.com.
Program pembangunan dan perkembangan pemerintah desa, menjadi sorotan publik, seperti kegiatan pembangunan desa bidang ketahanan pangan di desa Singopadu Kecamatan Tulangan.

Tepat di ujung lapangan di desa Singopadu, dibangun JUT (Jalan Usaha Tani) menjadikan kemudahan akses pertanian, akan tetapi anggaran pelaksanaan pembangunan tersebut dituding kelebihan biaya, oleh salah satu pemerhati lingkungan antikorupsi.

Yoscan dari lembaga antikorupsi menerangkan,” Dengan panjang 50m¹, lebar atas 30cm, lebar bawah 50cm, rata rata 0,40m¹ Tinggi 80cm + pondasi 30cm = 110cm / 1,1m¹ jadi volume P 50m X L 0,40m × 1,1m= 22m3 × Rp 870.000 ( harga satuan pasangan batu tanpa beton ) = Rp 19.140.000 + PPN & PPh 12,5% = Rp 9.065.625.

Jadi total biaya untuk pekerjaan tersebut Rp19.140.000 + Rp9.065.625 = Rp 28.205.625 jadi bila Dialokasikan Anggaran Rp 72.525.000 – Rp 28.205.625 = sisa Rp 44.319.375, menjadi kelebihan keuntungan pelaksana.” terangnya.

Masih Yoscan,” Keterangan papan informasi pekerjaan yang ada dilokasi kegiatan diterangkan bahwa Volumenya adalah 35,81m3 × Rp 870.000 ( harga satuan pasangan batu tanpa beton) = Rp 31.154.700 + PPn & PPh 12,5% = Rp 9.065.625 jadi total biayanya adalah Rp 40.220.325 dan bila dialokasikan anggaran Rp 72.525.000 – Rp 40.220.325 =Rp 32.304.675 uang sejumlah ini diduga masuk kantong oknum.” tegasnya, hal ini sudah sepatutnya di laporkan.” tegas Yoscan.

Menurut keterangan warga lokal yang mengaku Sugino (49),” waktu proses penggarapan proyek itu termasuk cepat, tapi sayangnya banyak rongga dalam pasangan batunya.” ungkapnya.

Terpisah Kepala desa Singopadu Fachrudi Erfian Yulmi kami konfirmasi lewat selulernya,” belum memberi tanggapan pasti, dengan alasan masih sibuk, hingga berita ini diturunkan.
(dr)