Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Parah! CV Nurjanah Illahi Diduga Manipulasi Fisik Pekerjaan Dalam Pembangunan Drainase di Desa Cintawargi

KARAWANG-Zonadinamikanews.com. Pelaksana dalam pembangunan drainase agaknya ingin mencari keuntungan di luar kewajaran. sehingga diduga nekat melakukan pasangan batu tanpa melakukan pembongkaran pasangan batu lama, yang diduga sudah mengalami keropos dan tidak akan bisa bertahan lama, dan oknum pelaksana disinyalir memanipulasi fisik demi mencari keuntungan berlipat ganda.

Dugaan fakta tersebut terjadi pada Pembangunan Drainase Kp Ciakar RT.01/01 Desa Cintawargi, kecamatan Tegal Waru (P33-35) yang di kerjakan oleh CV.Nurjanah Illahi, dengan volume pekerjaan  P=2X25,00M” :Tinggi =1.00M”, P=2X63.50 M”:Tinggi1.50 M”, dengan nilai kontrak Rp.189.215.000,00 Sumber dana APBD Karawang tahun 2023, dengan nomor kontrak 027.2/06.2.01.07.58/KPA-SDA/PUPR/2023.

Hasil investigasi media ini di lokasi pekerjaan terdapat pisik pekerjaan yang diduga keras tidak sesuai dengan spesifikasi dan berpotensi ada upaya oknum pelaksana dalam memanipulasi fisik pekerjaan, terkait dalam pemasangan konstruksi pasangan batu.

Pihak pelaksana terlihat jelas tidak melakukan pembongkaran pasangan batu yang lama, namun oleh pihak pelaksana melakukan tambal sulam, dengan ketinggian kurang lebih 50 Cm.

Selain tambal sulam untuk pengejar ketinggian pasangan batu, juga terlihat tambal sulam untuk mengejar panjang pasangan batu.

Salah satu warga yang berdekatan pada lokasi pekerjaan tersebut mengatakan, bila memperhatikan hasil pekerjaan tersebut, dugaan upaya manipulasi fisik sangat jelas, karena yang seharusnya pasangan lama tersebut harus di bongkar, selain kualitasnya sudah tidak bangus karena sudah lama, tapi bila hanya di tambal sulam begitu saja, maka kekuatan konstruksi tidak akan bisa lama.

“Melihat hasil pekerjaan seperti ini sudah tidak benar, masa ada tambal sulam, pasangan batu lama itu seharusnya di bongkar, selain tambal sulam untuk ketinggian, tambal sulam untuk panjang pasangan juga terjadi, ini pasti ada yang tidak beres, pihak dinas PUPR harus bertindak ini untuk memerintahkan pihak pelaksana melakukan pembongkaran ulang, kontraktor ini hanya ingin mendapat untuk yang besar, tanpa memperhatikan akan kualitas pekerjaan” Tegas Pak Usep.

Keuntungan di luar kewajaran oleh oknum kontraktor ini sudah keterlaluan, dan sudah terlalu nekat, sangat tidak mungkin begitu perencanaan pemerintah, membangun drainase bisa tambal sulam, oknum kontraktornya saja yang ingin mencari untung banyak,dan merugikan masyarakat dan pemerintah, tambah sumber. (B)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page