TAPTENG-Zonadinamikanews.com. Kondisi bangunan sekolah yang sehat dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan siswa, serta mendukung proses belajar. Meningkatkan konsentrasi dan fokus belajar, meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik siswa, membantu anak-anak berpikir secara jernih, membantu anak-anak menjadi cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, embangun rasa aman dan kepuasan emosional, membiaskan hidup bersih dan sehat.
Namun tujuan sekolah sehat tersebut tidak berlaku di SDN 150233 Makmur Kecamatan Pasaribu Tobing,Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara ini.
Pasalnya, rasa miris yang terucap dari sejumlah oran tua murid, akan melihat kondisi bangunan sekolah, bak rumah hantu, bahkan seperti kendang ternak.
Mirisnya kondisi bangunan sekolah bak bangunan tak bertuan tersebut, bahwa pihak sekolah patut di curigai bahwa alokasi dana BOS untuk kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dari tahun ketahun di duga kegiatan fiktif.
Pasalnya sesuai data yang di dapatkan media ini, bahwa pemeliharaan sarana dan prasarana dari dana BOS dari tahun 2022 hingga 2024 SDN 150233 Makmur mengalokasikan dana BOS sebagai berikut; Tahun 2022 Tahap satu Rp 8.906.000+tahp dua Rp 2.898.000+tahap tiga Rp 6.961.000, tahun 2023 tahap satu Rp 575.000+ tahap dua Rp 14.921.000+tahun 2024 tahap satu Rp 5.901.000+tahap dua Rp 8.756.000.
Hasil pengamatan media ini, kerusakan sekolah seperti rontoknya plapon, jendela rusak dan lain-lain, menampilkan kondisi bangunan tidak sehat.
Mengingat besaran dana BOS yang di alokasikan tidak sebanding dengan kondisi bangunan yang cukup memprihatikan tersebut, di tambah lagi, tempat belajar siswa yang cukup parah, karena siswa harus menduduki satu meja untuk tiga orang siswa.
Patut diduga keras, oknum kepala sekolah telah mengalokasikan dana BOS untuk kepentingan pribadi dan keluarganya, sehingga membiarkan kondisi bangunan sekolah tidak terpelihara.
Sementara komite sekolah kepada media ini mengaku, bahwa mereka tidak mengetahui akan besaran dana BOS dan juga peruntuhanya, karena mereka tidak perna di libatkan oleh pihakl sekolah.
“Dari tahun 2021-2025 kami tidak pernah dilibatkan dan tidak mengetahui sama sekali tentang dana BOS di sekolah” jawab ketua komite pada media ini.
Delima Purba yang di sesbut-sebut sebagai kepala sekolah SDN 150233 Makmur Kecamatan Pasaribu Tobing,Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara ini, saat di konfirmasi media ini tidak memberikan respon alias bungkam. (NP)