MADINA-Zonadinamikanews.com. Dugaan praktek korupsi dana Pendidikan di SMAN 1 Natal, kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara, yang dilancarkan oleh oknum kepala sekolah dengan kroni-kroninya dan berpotensi telah merugikan keuangan negara.

Modus yang dilancarkan oleh oknum adalah dengan dugaan penggelembungan anggaran dalam setiap kegiatan sekolah yang di danai oleh BOS.

Menurut informasi yang di terima wartawan media di madina mengatakan, dalam penggunaan dana BOS, kepala sekolah SMAN 1 Natal di tuding bertindak sendiri  dengan bendahara tanpa melibatkan pihak-pihak lain, seperti komite dan dewan guru.

“Dalam rencana penyerapan dana BOS di SMAN 1 Natal, tidak perna melibatkan komite Sekolah dan Dewan Pendidikan,  dana BOS hanya dikelola oleh Kepala Sekolah dan Bendahara. Kepsek membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), menggunakan, dan mempertanggungjawabkannya tanpa sepengetahuan komite sekolah, juga sengaja tidak memasang papan informasi tentang dana BOS sehingga peluang penyelewengan dana BOS menjadi sangat terbuka” beberpanya.

Kami juga menduga keras, banyak alat peraga tidak dibeli oleh sekolah, tetapi di SPJ-nya ada. Begitu juga pengadaan buku perpustakaan. SPJ-nya ada tapi tidak ada penambahan buku baru, serta pembayaran honor para guru yang, yang diduga kerap keluar kwintasi tanda tangan palsu.tambah sumber.

Dugaan mark up lainya, juga terjadi pada Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, karena perlengkapan eskul, kerap di suruh bayar oleh siswa dan kegiatan eskul di sekolah sangat minim. Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah, karena besaran anggaran yang di gelontorkan tidak sesuai dengan fisik perbaikan di sekolah, di tambah lagi dugaan penggelembungan anggaran di berbagai kegiatan lainya, ucap sumber.

Muhammad Arif Lubis yang di sebut-sebut sebagai kepala sekolah SMAN 1 Natal, setiap hendak di temui di sekolah selalu tidak ada, surat konfirmasi tertulis yang di kirim ke sekolah juga tidak ada jawaban.

Berikut data alokasi dana BOS SMAN 1 Natal, kabupaten Mandailing Natal (MADINA) tahun 2023 yang diduga mark up anggaran. Tahap Satu Rp 530.760.980 untuk biaya kegiatan Penerimaan Peserta Didik baru Rp 18.515.000, Pengembangan perpustakaan Rp 69.338.400, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 78.500.000, Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 54.221.000, Administrasi kegiatan sekolah Rp 83.959.400, Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 23.510.000, Langganan daya dan jasa Rp 14.074.040, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 94.685.000, Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 2.000.000, Pembayaran honor Rp 81.540.000. Total Dana Rp 520.342.840

Tahap Dua 530.765.000 untuk biaya kegiatan Pengembangan perpustakaan Rp 164.002.400, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 27.658.000, Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 22.456.800, Administrasi kegiatan sekolah Rp 135.704.000, Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 2.250.000, Langganan daya dan jasa Rp 11.393.312, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 77.000.000, Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 16.500.000, Pembayaran honor Rp 81.540.000. Total Dana Rp 538.504.512. (MH SIREGAR)