![](https://zonadinamikanews.com/wp-content/uploads/2023/02/1673954015231.jpg)
Satu Tahun Hilangnya Dua Mahasiswi STIE KBP Padang Tak Kunjung di Temukan
![](https://zonadinamikanews.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250131-WA0011-1170x650.jpg)
Padang Pariaman-Zonadinamikanews.com,-Sudah setahun lebih gadis bernama Siska Oktavia Rusdi, atau akrab disapa Cika (23) dilaporkan hilang. Sejak hilang pada13 Januari 2024, mahasiswi STIE KBP Padang asal Nagari Sungai Buluh Utara Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman itu tak kunjung ditemukan. Cika hilang bersama teman kuliahnya bernama Adek Gustiana asal Kabupaten Pasaman.
Pihak keluarga terus menanti informasi tentang keberadaan anak gadis mereka itu. Ibunda Cika, Nila Yusnita mengatakan bahwa Cika terakhir kali pamit berangkat ke Kota Padang bersama teman kuliahnya, Adek Gustiana (24) pada Jumat, 12 Januari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka ke Padang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio M3 warna merah hitam BA 4292 FE. Hingga malam Cika tidak kunjung pulang. Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batang Anai.
Sepeda motor yang digunakan Cika dan Adek sempat ditemukan oleh seorang petani di dekat Kampus MTI Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, sebelas hari setelah mereka menghilang. Sayangnya, temuan ini belum mampu mengungkap keberadaan Cika dan Adek.
Bertempat di kediaman keluarga Cika di Korong Kampung Kampar pada Senin (27/1/2025), keluarga mengungkapkan rasa kecewa mereka terhadap penanganan kasus yang dinilai minim perkembangan. “Kami sudah berusaha ke berbagai pihak, tetapi hingga kini belum ada kepastian. Kami hanya ingin Cika dan Adek ditemukan, apapun keadaannya,” ujar Nila Yusnita, ibu Cika, dengan nada penuh harap.
Yeni Murni, bibi Cika, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak kepolisian. la menilai proses penyelidikan terkesan tidak serius. “Laporan kehilangan Adek masih ada di papan informasi Polsek, tetapi laporan Cika justru sudah tidak terlihat. Kami merasa diabaikan,” tuturnya dengan nada getir.
Selain itu Yeni murni juga menyebutkan tidak adanya laporan berita kehilangan anak yang diberikan kepolisian kepada pihak keluarga Cika.
Keluarga juga mengeluhkan minimnya pendampingan polisi dalam upaya pencarian. “Ketika sinyal terakhir ponsel Cika terdeteksi di Padang, kami diminta mencari sendiri tanpa pengawalan yang memadai. Sampai sekarang, hasilnya nihil,” tambah Nila.
“Ibu Cika sangat berharap polisi lebih serius menangani kasus ini. Setahun berlalu, tapi kami tidak mendapat kepastian apa pun,” ujar Yeni Murni, bibi Cika, sambil menahan tangis.
Nila Yusnita, ibu Cika, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya proses penyelidikan. “Kami sudah melapor ke Polsek Batang Anai, Polres Padang Pariaman, hingga Polda Sumatera Barat. Namun, hingga kini belum ada kejelasan. Bahkan suami saya yang dulu berjuang bersama saya mencari Cika kini sudah tiada,” ungkapnya dengan isak tangis.
Ketika dimintai keterangan, Kanit Reskrim Polsek Batang Anai menyatakan bahwa ia baru menjabat sehingga belum memahami detail kasus secara mendalam. Namun, rencana pertemuan dengan awak media batal karena ia mendapat panggilan mendadak dari Kapolres untuk membahas perkembangan kasus ini di tingkat Polres dan Polda.
Kapolsek Batang Anai, melalui sambungan telepon, mengarahkan awak media untuk menunggu hasil diskusi yang sedang berlangsung di tingkat yang lebih tinggi. “Kami masih mendalami kasus ini bersama Polres dan Polda. Mohon kesabaran dari pihak keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Kasus ini telah menjadi perhatian masyarakat Sumatera Barat, yang turut mempertanyakan minimnya perkembangan meskipun ada temuan awal seperti motor dan sandal yang sempat memberikan harapan. Banyak pihak mendesak kepolisian untuk segera memberikan kejelasan.
Keluarga berharap ada bantuan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk memberikan informasi atau petunjuk yang bisa membantu menemukan Cika dan Adek. “Kami hanya ingin anak kami ditemukan, entah dalam keadaan apa pun. Tolong bantu kami,” tutup Nila dengan air mata yang tak terbendung.
Hingga kini, kasus hilangnya dua mahasiswi ini masih menjadi sorotan publik, menunggu keseriusan pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini.
Apa itu Mengayomi, melindungi, malayani masyarakat? Nyatanya kasus hilangnya dua mahasiswa sudah 1 tahun tidak ada kejelasannya.
Kapolres Padang Pariaman saat kompirmasi pers masalah sudah satu tahun hilangnya mahasiswa, Kapolres saling mediasi sama keluarga korban dan kami yakin bisa membantu.
(Z).
![](https://zonadinamikanews.com/wp-content/uploads/2023/02/GAAS-5_page-0001-e1682960947958.jpg)