SIDOARJO-Zonadinamikanews.com.Pembentukan kepanitiaan di sekolah, atas dorongan Kepala Dinas Pendidikan Jawa timur Aries Agung Paewai yang telah di tandatangani pakta integritas ditahun 2024 ini, hanya dijadikan emblem.

Seperti pungutan yang terjadi di SMAN 1 Tarik Kabupaten Sidoarjo ini, menjadi keresahan para orang tua wali murid, SMAN 1 Tarik yang menampung 12 Kelas Per jenjang artinya Kelas 10 ada 12 kelas begitu juga dengan kelas 11 dan 12 ,ditiap kelas berisi 36 peserta didik. Tanpa menunggu persetujuan komite memutuskan untuk iuran wajib senilai Rp.195.000/siswa, yang diprotes para orang tua walimurid.

Sly sebagai orang tua walimurid menyampaikan,” ketidak setujuan iuran atau pungutan ini bukan saya saja, hampir semua walimurid mas, dan pungutan ini dari anak saya (anak pertama) yang sudah lulus tahun kemarin, juga ada, diteruskan hingga anak didik baru (anak ke 2) saat ini sepertinya ini sudah membudaya mas.” keluh Sly.

Di sisi lain, terkait pungutan SMAN 1 Tarik, Yoscan sebagai lembaga antikorupsi, angkat bicara,” Pungutan yang dilakukan oleh Oknum Komite ini saya duga menjadi kepanjangan tangan para oknum pejabat sekolah, karena sudah berjalan bertahun tahun, boleh di cek marak pemberitaan, contoh pungutan di SMAN1 Tarik Sidoarjo.” terang Yoscan.

Masih Yoscan,” Bila kita kalkulasi pungutan Rp195.000 X 36 (kelas) X 36 (siswa/kelas) = Rp252.720.000/ bulan, dalam waktu 1 tahun terkumpul Rp 3.032.640.000, dikemanakan anggaran ini masih manjadi misteri, nanti perkembangan lebih lanjut, dalam waktu dekat saya akan berkonfirmasi ke pak Aries Agung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.” tutup Yoscan.
(dr)