TAPSEL-Zonadinamikanews.com. Khairunnas yang disebut-sebut sebagai kepala sekolah 2024 SMAN 1 Batang Angkola yang beralamat di jalan Mandailing Km. 18 Kelurahan Pintu Pandang Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, masih tutup mulut alias bungkam saat media ini mengirimkan surat konfirmasi tertulis terkait dugaan mark up alokasi dana BOS di sejumlah kegiatan sekolah, tahun ajaran 2024.
Bahkan Ketika wartawan media ini berusaha menjumpai sang kepsek 15/05 tidak berada di sekolah, dengan alasan lagi berada di dinas.
“Ibu kepala sekolah tidak ada, sedang ada di dinas” ucap satpam sekolah.
Untuk di ketahui SMAN 1 Batang Angkola tahun ajaran 2024 mendapatkan dana APBN dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp.1.213.920.898.
Berikut Data Alokasi Dana BOS tahun 2024 untuk SMAN 1 BATANG ANGKOLA Tapanuli Selatan yang diduga rawan Mark Up anggaran
Tahap satu Rp 609.160.000 yang di cairkan 18 Januari 2024 dan untuk biaya penerimaan Peserta Didik baru Rp 5.059.800, Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 455.525.600, Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 8.000.000, Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 3.420.000, Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 28.454.200, Langganan daya dan jasa Rp 31.419.898, Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 10.901.400, Pembayaran honor Rp 61.980.000. Total Dana Rp 604.760.898
Tahap dua Rp 570.801.692 yang di cairkan 12 Agustus 2024 dan untuk biaya penerimaan Peserta Didik baru Rp 3.150.000, Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 175.500.000, Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 67.133.210, Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 33.084.590, Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 105.760.200, Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 23.800.000, Langganan daya dan jasa Rp 30.557.688, Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 111.115.606, Pembayaran honor Rp 61.860.000. Total Dana Rp 611.961.294.
Biaya Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca yang diduga tidak sesuai dengan juknis BOS, bahwa pengadaan buku max 20% dari jumlah dana BOS yang di terimah setiap sekolah, dan kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana disebut-sebut bertolak belakang dengan fisik perbaikan di sekolah. Juga Langganan daya dan jasa, yang diduga terjadi rekayasa anggaran, karena menurut dapodik sekolah, bahwa SMAN 1 Batang Angkola tidak memiliki internet.
Dugaan mark up anggaran juga disinyalir keras terjadi di kegiatan Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan, serta indikasi rekayasa pembayar jam mengajar untuk tenaga honor.
Dugaan Mark up anggaran tersebut berpotensi besar seperti pada kegiatan pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca,pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan,pemeliharaan sarana dan prasarana, dan juga pada kegiatan sekolah lainya.
Menurut sumber yang meminta jatidirinya di rahasiakan sangat mendukung media untuk mengungkap dugaan korupsi dana BOS dan menggiringnya pada penegak hukum, karena dugaan praktek korupsi dengan modus penggelembungan anggaran di SMAN 1 Batang Angkola sulit untuk di bantah, contoh, anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana yang cukup fantastis, namun bertolak belakang dengan fakta di lapangan, juga pembiayaan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan, ungkap sumber.
‘Rekan-rekan media harus aktif memberitakan soal alokasi dana BOS
SMAN 1 Batang Angkola, hasil pemeriksaan inspektorat tidak bisa jaminan, bahwa pihak sekolah tidak melakukan dugaan korupsi, oknum-oknum dari inspektorat cukup gampang di kondisikan, makanya tidak ada hasil temuan inspektorat bermuara ke meja hijau, semakin aktif di beritakan, maka aparat penegak hukum pasti bergerak” terang sumber dengan yakin.
Lewat nomor WhatsApp yang diduga nomor kontak admin sekolah saat media ini mengirim pesan dan menjawab. “Waalaikumsalam.. Mohon maaf pak, sy tidak ad kewenangan terkait dana BOS. Sy bukan bendahara BOS pak” jawabnya singkat dan memblokir nomor wartawan. (tim)