Rembang – Zonadinamikanews.com. Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama, Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggelar serangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan kader-kader muda NU. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan dalam peringatan ini adalah Kongkow Ekonomi Kreatif, yang diselenggarakan pada Minggu, 2 Februari 2025, pukul 08.00 WIB hingga selesai, bertempat di Aula Pondok Pesantren As-Sa’adah Samaran Pamotan.
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan tersebut adalah Kiai Achmad Shiva’ul Haq Asjach, S.E., M.M., atau yang akrab disapa Gus Shiva. Sosok kiai muda asal Rembang yang dikenal dengan gerakannya dalam memberdayakan Generasi Milenial dan Gen-Z melalui konsep ekonomi digital berbasis affiliate marketplace Arina Shiva Group.
“Affiliate marketplace seperti yang kami kembangkan di Arina Shiva Group adalah peluang nyata bagi generasi muda untuk mandiri secara finansial. Dengan modal kreativitas dan konsistensi, siapapun bisa mendapatkan penghasilan dari ekosistem digital yang semakin berkembang.” Ungkap Gus Shiva (2/2)
Dalam kesempatan ini, Gus Shiva memaparkan bahwa melalui marketplace Arina Shiva Group, para affiliator dapat memperoleh komisi sebesar 10-15% untuk setiap produk yang berhasil dijual melalui fitur keranjang kuning pada video TikTok mereka. Skema ini menjadi peluang besar bagi generasi muda dalam membangun kemandirian ekonomi di era digital.
Dalam pemaparannya, Gus Shiva menekankan bahwa literasi digital merupakan faktor kunci dalam pengembangan ekonomi kader NU, khususnya di Pamotan. Menurutnya, dunia digital bukan hanya menjadi wadah hiburan semata, tetapi juga sebagai ekosistem yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk mulai memahami dan menguasai keterampilan digital agar tidak tertinggal dalam arus perkembangan zaman.
“Di era digital ini, kita tidak boleh hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi harus mampu menjadi pelaku yang memanfaatkannya untuk kemajuan ekonomi. Literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi kader-kader NU agar bisa bersaing di masa depan.” Imbuhnya.
Lebih lanjut, Gus Shiva mengungkapkan keyakinannya bahwa dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, akan terjadi transformasi besar dalam berbagai sektor akibat kemajuan teknologi. Era digital yang berkembang pesat, termasuk kemunculan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), akan membawa perubahan signifikan dalam pola kerja dan sistem ekonomi global. Oleh karena itu, kader-kader muda NU harus memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan ini dengan membekali diri dengan keterampilan yang relevan.
“NU bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga harus siap menghadapi masa depan dengan inovasi. Kader NU Pamotan harus mampu menjadi contoh bagaimana keberagamaan dan kemajuan ekonomi dapat berjalan beriringan dalam ekosistem digital.” Lanjut Gus Shiva.
Selain memberikan wawasan mengenai peluang ekonomi digital, Gus Shiva juga menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai etika dalam berbisnis. Menurutnya, ekonomi digital harus tetap berlandaskan prinsip kejujuran, keadilan, dan keberkahan. Kader-kader muda NU yang terjun dalam dunia affiliate marketing dan bisnis digital diharapkan dapat menjaga integritas serta memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Bisnis yang berkah adalah bisnis yang dijalankan dengan kejujuran dan amanah. Jangan tergoda dengan cara instan yang merugikan orang lain. Manfaatkan teknologi untuk kebaikan, bukan untuk hal-hal yang menyesatkan.” Tutup Gus Shiva.
Kegiatan Kongkow Ekonomi Kreatif ini menjadi momentum bagi para peserta untuk memahami pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan adanya diskusi dan pemaparan dari para narasumber, diharapkan kader-kader NU, khususnya di Pamotan, dapat semakin siap untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman serta mampu mengoptimalkan teknologi digital dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
(red/hamidasari)