KOTA PARIAMAN-Zonadinamikanews.com. Kepala dinas perhubungan kota pariaman Afwandi, S.STP, M.Si, Mengatakan, Perencanaan ini ada di wali kota yang lama, jadi yang meminta kapal itu beliau yang ikut rapat yaitu asisten I dan Asisten II, maka disitulah permintaan di setujui, ini sudah permintaan kapal ketiga, kapal pertama dan kedua terbenam ketika akan di bawa.

Karena kapal ketiga ini alhamdulillah tidak terbenam, maka dikumpulkan uang untuk pengangkutan kapal tersebut dari rekening dishub, cuman rapat sebelumnya saya tidak tau, untuk perencanaan yang lebih banyak tau yaitu inspektur inspektorat. Saya tau uang sudah terkumpul 2 M, kalau untuk perencanaan sebelumnya tidak tahu”. Ungkapnya

“Setelah hibah antara kementerian pertahanan dengan pemerintah daerah dinas perhubungan dibebankan tugas untuk mengangkut kapal dari Surabaya ke Pariaman dengan anggaran 2 M tersebut, untuk kegiatan selanjutnya pemerintah kota juga diinisiasi bersama Lantamal teluk Bayur Padang akan dilakukan kegiatan yang anggarannya ada di pekerjaan umum (PUPR) mungkin sampai situ saya bisa jelaskan pak”. Sambungnya melalui WhatsApp.

Diketahui,keberadaan kapal KRI Teluk Bone ini sempat menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat Pariaman. Pasalnya kapal hibah tersebut ditarik dari Surabaya ke Pariaman menelan anggaran hingga mencapai Rp. 2 millar oleh Genius Umar, Wali Kota Pariaman ketika itu. dan mengeruk APBD 2018 sebanyak Rp 30 milyar lebih.

Ironisnya, uang rakyat kembali habis ditelan oleh gelombang laut, melalui sebuah kapal perang bekas. Setelah mengapung di perairan lepas Pantai Pariaman selama lebih kurang tiga bulan, akhirnya kapal perang Teluk Bone terdampar ke bibir pantai Objek Wisata Talao Pauh dan program tempat wisata akan tetapi gagal total. (z)