Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Warga Dawuan Barat Yang di Jual Jadi Budak di Suriah, Ini Kata Disnaker Karawang

KARAWANG-ZonaDinamikaNews.com. Video curahan hati Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang yang menjadi budak di Suriah viral di media sosial.

Dalam narasi yang beredar, masyarakat meminta Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia.

Terkait hal tersebut, Cellica Nurrachadiana belum menjawab ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang bakal menelusuri kasus Dede Asiah yang menjadi budak di Suriah.

“Coba kita telusuri ya kang terkait yang viral itu,” kata Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi saat dikonfirmasi pada Senin (27/3/2023).

Ia juga meminta keluarga dari Dede Asiah datang ke kantor Disnakertrans untuk membuat laporan.

“Mangga (silahkan) pak keluarganya diminta buat laporan,” singkatnya.

Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Berlinang air mata dengan suara yang serak, Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencurahkan perasaannya lewat kamera ponselnya.

Dalam video yang direkamnya itu Dede mengaku menjadi korban perdagangan orang ketika hendak bekerja di Istanbul, Turki.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit..,” ungkapnya menangis di awal video.

Dalam tayangan berdurasi 2 menit itu, Dede menceritakan awal mula dirinya dijual sebagai budak.

Peristiwa itu bermula ketika dirinya menerima tawaran untuk bekerja sebagai PMI oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.

Diiming-imingi gaji sebesar USD 600 per bulan, Dede pun tertarik dan menerima tawaran untuk bekerja di Turki..

Jadi awal-awalnya saya diiming-imingin kerja di Turki gaji 600 Dollar, tapi setelah saya mendarat di Istanbul, saya dibuang ke Suriah,” ujarnya sedih.

Terpaut jauh lebih dari 1.461,6 kilometer, perempuan kelahiran 20 Mei 1986 itu tidak dapat berbaut banyak.

Dede hanya mengikuti arahan perusahaan yang membawanya bekerja.

Tak dinyana, dirinya justru dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja sebesar USD 12.000.

Sebagai budak yang sudah dibeli, Dede pun diwajibkan untuk mengabdi kepada seorang majikan selama empat tahun.

“Di Suriah saya dijual 120.000 Dollar empat tahun tanpa sepengetahuan saya. Saya tahunya darimana? saya tahunya dari majikan, karena majikan saya bilang ‘kalau saya harus kerja di sini empat tahun karena saya ini mahal’,” ungkap Dede.

“Saya ini 12.000 dollar, majikan udah ngeluarin uang 12.000 Dollar untuk ngebeli saya,” bebernya.

Hari demi demi hari berganti bulan dan tahun, walau berat Dede menjaani pekerjaannya sebagai budak dengan rasa sabar.

Namun, kini dirinya mengaku tidak kuat lagi, alasannya perutnya kerap kali sakit pasca operasi cecar

“Karena pekerjaannya sangat berat, perut saya sakit karena saya baru saja lahiran cecar, saya pun dipulangkan ke kantor-saya diistirahatkan, seminggu-dua minggu, lalu saya dijual lagi,” ujarnya menahan tangis.

“Lalu saya kembali lagi kerja, perut saya sakit lagi karena pekerjaannya emang sangat berat. tidur jam dua malem, bangun jam 6-jam 7 pagi,” ungkap Dede sedih.

Lantaran tidak kuat menahan sakit, dirinya pun mengadukan nasib kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Republik Arab Suriah di Damaskus.

Namun, laporannya tidak kunjung ditindaklanjuti, dirinya mengaku masih belum bisa keliar dari tempat penampungannya saat ini.

“Di sini juga saya udah coba untuk ngehubungin KBRI, tapi KBRI tidak ada tindakan, jadi saya bingung minta tolong ke siapa? lapor ke siapa?,” ungkapnya menghapus air mata yang terus berlinang di pipi.

“Saya cuma ngeluh ke suami saya, tapi suami saya udah bolak-balik ke Polres (Karawang) minta bantuan sana-sini, udah ngehabisin uang buat nolongin saya, tapi belum ada pertolongan dari siapapun

“Tolong bantu saya, tolong bantu saya, saya pingin pulang,” ujarnya memelas sembari terus menangis.

Video yang terekam dan beredar luas di media sosial itu salah satunya diunggah akun Nicho Silalahi @Migran_TV_7777.

Beragam tanggapan pun dituliskan masyarak yang berharap agar pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dapat segera menyelamatkan Dede.

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah

“Saya cuma ngeluh ke suami saya, tapi suami saya udah bolak-balik ke Polres (Karawang) minta bantuan sana-sini, udah ngehabisin uang buat nolongin saya, tapi belum ada pertolongan dari siapapun

“Tolong bantu saya, tolong bantu saya, saya pingin pulang,” ujarnya memelas sembari terus menangis.

Video yang terekam dan beredar luas di media sosial itu salah satunya diunggah akun Nicho Silalahi @Migran_TV_7777.

Beragam tanggapan pun dituliskan masyarak yang berharap agar pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dapat segera menyelamatkan Dede.

Hal senada juga disampaikan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karawang, terlebih Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana diminta untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia.

“Prof.. @mohmahfudmd tolong dibantu ini… gmn caranya keq…ibadah ini… rakyat yg gak punya jabatan pun klo dia mampu akan membantu…,” tulis @DamaiHariLubis.

“Tahun kemaren ada ratusan di Turki, kena tipu agen nakal lowongan kerja ke Perancis / Polandia, ternyata bodong akhirnya kerja di pabrik masker dengan gaji minim,” balas @mangbagja.

“Ibu Menlu…Ibu Menaker….ini ada Ibu yg minta tolong….krn ini semua ibu2…mudah2an bisa secepatnya….@Menlu_RI… @KemnakerRI,” tulis fredy lewat akun @Tak_Ngerti_apa2.(zdn)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page