TKW Asal Dawuan Barat, Cikampek di Jual 12.000 Dolar Untuk Kerja 4 Tahun
KARAWANG-ZonaDinamikaNews.com.Derita para Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW kerap membuat hati kita sangat miris, jadi TKW bukan jadi impian setiap orang, namun jadi TKW kerap karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan bagi segelintir orang.
Dede Asiah warga Perum BMI 2 Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang , Provinsi Jawa Barat memberikan informasi kepada keluarganya melalui WhatsApp Video berdurasi 1,59 menit. Dalam video tersebut Dede menjelaskan keluhannya sekaligus meminta tolong karena kondisinya saat ini sedang sakit sakitan dan ingin pulang ke Indonesia.
Dede menjelaskan awal mula dirinya berangkat keluar negeri sebagai TKW, sebelumnya dirinya diiming imingi kerja di Turki dengan gaji 600 dolar, namun setelah mendarat di Istanbul malah dibuang ke Suria. Di Suriah ia dijual 12000 dolar, untuk bekerja selama empat tahun tanpa sepengetahuan nya.
“Saya tau nya dari majikan, kamu harus kerja disini selama empat Tahun karena kamu mahal, sudah saya bayar 12000 dolar. Jadi saya dijual 12000 dolar,” terang Dede .
Pekerjaannya sangat berat, sementara kondisinya sakit kemudian dikembalikan ke Kantor untuk istirahat satu sampai dua mingguan sambil nunggu sehat. Kemudian Dede Asiah dijual kembali dan bekerja lagi, karena pekerjaannya sama sangat berat, tidurpun mulai jam 02 malam dan bangun jam 06 pagi Ia kembali sakit. Dede Asiah pun coba menghubungi KBRI, tapi pihak KBRI tidak ada tindakan.
“Saya bingung mau minta tolong ke siapa mau lapor ke siapa hanya bisa ngeluh ke suami. Dan katanya suami saya sudah lapor ke Kapolres bulak balik minta bantuan tapi belum ada pertolongan dari siapapun, tolong bantu saya,” pinta Dede.
Yongki Hamidun suami Dede ketika di kompirmasi awak media menjelaskan kronologis pemberangkatan istrinya keluar negeri sebagai TKW, Dede berangkat sekitar enam bulanan lalu. Diakuinya keberangkatan Dede tidak diketahui. Karena Ia sebagai suami tidak dimintai surat ijin oleh pihak sponsor.
” Tidak ada izin dari suami. Bisa tahu kondisi istri saya lewat Video Call WhatsApp,” jelas Yongki.
Setelah mengetahui hal itu Yongki mencoba meminta pertanggungjawaban Sponsor Hj.Atikah dengan mendatangi rumahnya di Subang. Ironis Hj Atikah sebagai sponsor tidak bisa dijumpai selalu tidak ada dirumah yang ada hanya pembantunya saja. Seakan menghindar lepas dari tanggungjawab. Bahkan nomor Handphone saya pun diblokir, Sabtu 25-3-2023.
Atas kejadian ini, bila Hj.Atikah tidak ada upaya tanggungjawab atas peristiwa yang menimpa istri nya. Dirinya berencana akan melaporkan Hj.Atikah kepada aparat penegak hukum.
” Akan saya laporkan ke aparat penegak hukum sponsor Hj.Atikah. Ini harus ditindak dengan tegas, karena sudah melanggar Hukum yang berlaku,” pungkasnya. (B)