Terindikasi Korupsi, Mahasiswa Desak Copot Dirut PDAM Padang Pariaman dan Audit Harta Kekayaannya
Padang Pariaman, ZonaDinamikanews.com,- Serikat Mahasiswa Muslin Indonesia melakukan Aksi demo di kantor PDAM Padang Pariaman, Jumat (23/6/2023). Mereka menuntut Bupati Padang Pariaman agar mengevaluasi kinerja Dirut PDAM.
Korlap aksi demo yang juga salah satu pentolan Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia bernama Rahman mengatakan ada lima tuntutan yang dilontarkan dalam aksi tersebut yaitu Meminta bupati untuk mengevaluasi kinerja Dirut PDAM, Mendesak PDAM transparan dalam Pengelolaan keuangan, perbaiki pelayanan Dirut saat ini yang terkesan buruk, copot Dirut saat ini dari jabatannya dan audit harta kekayaan Dirut PDAM”, ungkap Rahman di lokasi.
Kami disini mempertanyakan terkait PDAM, yang mengaku merugi, sedangkan masyarakat selalu membayar, tidak hanya itu ternyata juga terjadinya dugaan pungli dalam pemasangan pembuatan pipa yang berasal dari dana hibah.
Dalam LKPJ 2021 ada dijelaskan PDAM mengalami Kerugian 2,5 Miliyar lebih. Sedangkan untuk penerimaan PDAM pada tahun 2021 sebesar 7,5 Miliyar, yang berasal dari Pernyataan Modal Daerah yang dibayarkan oleh pusat. Selain itu PDAM juga mendapat penerimaan dari tunggakan Perusahaan Air Minum SMS sebesar 1,8 Miliyar.
MBR terpasang lebih kurang 2.500 Sambungan. Kepada Masyarakat sesuai dengan SK Bupati Padang Pariaman dipungut bayaran sebanyak 355.200 per sambungan. Untuk total terpasangnya sambungan kerumah masyarakat yang ada di Padang Pariaman yaitu Sekitar 30.000 sambungan sudah beserta MBR.
Dari seluruh penerimaan yang didapat oleh PDAM, kenapa mereka bisa mengatakan rugi hingga mencapai 2,5 Miliyar Lebih dalam kurun waktu 2021.
Disini sudah jelas ada kejanggalan di PDAM, mengaku selalu Defisit sementara nyatanya pelanggan selalu membayar, maka dari itu, dilakukan aksi demo saat ini bentuk respon dari mahasiswa dalam menyampaikan keluhan masyarakat di padang pariaman.
Aksi unjuk rasa Sekretariat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) pada akhirnya berujung mediasi.
Mediasi itu berlangsung setelah puluhan massa aksi menyampaikan orasi di depan kantor selama 30 menit.
Kordinator Lapangan Demonstrasi Rahman menyebut, hasil mediasi bersama Direktur dan staf PDAM belum memuaskan pihaknya.
Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa tuntutan penting yang harus segera di selesaikan PDAM Padang Pariaman, sebagai bentuk pertanggung jawaban pada masyarakat.
Menyambung lidah masyarakat, perwakilan mahasiswa meminta adanya keterbukaan informasi di PDAM Padang Pariaman baik secara keuangan, perekrutan dan pelayanan.
“Kami tidak mau adanya praktik KKN di dalam BUMD satu-satunya di daerah ini, kami ingin peran BUMD bisa lebih terasa di tangah masyarakat”. Ucapnya
Terpisah Direktur PDAM Padang Pariaman Aminuddin, mengatakan untuk persoalan pelayanan pihaknya banyak mengalami kendala dalam persoalan distribusi air. Kendala itu terjadi karena tidak adanya peremajaan pada sejumlah pipa distribusi. Serta seringnya terjadi bencana alam yang menyebabkan kerusakan pada sejumlah pipa.
“Tapi semua itu coba kami tanggulangi, setiap kerusakan kami selalu melakukan perbaikan, hanya saja kadang terkendala akan anggaran,” tuturnya.
Sedangkan untuk persoalan transparansi keuangan dan dugaan KKN pihaknya mengaku akan lebih terbuka lagi. Ia mengaku akan memanfaatkan kanal informasi seperti website, media sosial dan media massa untuk semua aktifitas PDAM Padang Pariaman.
“Saya sangat berterimakasih pada para demonstran, banyak kritik membangun dan saran, saya sangat apresiasi karena masyarakat masih peduli dengan PDAM,” terangnya. (Z)