Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Proyek Akses Jalan Alun-Alun Barat Depok Retak , Gunakan Dana Hibah Bank BJB

DEPOK-Zonadinamikanews.com. Pemerintah Kota Depok beserta jajarannya meresmikan Taman Alun-Alun dan Hutan Kota Depok wilayah Barat, yang berada di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari, pada Kamis, 19 September 2024. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp58 miliar.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menjelaskan bahwa anggaran tersebut terdiri dari Rp45 miliar untuk pembangunan alun-alun dan Rp13 miliar untuk jembatan yang menghubungkan lokasi tersebut.

Namun, yang menarik perhatian adalah pembangunan akses jalan menuju alun-alun, yang menggunakan anggaran dana hibah dari Bank BJB senilai Rp1,2 miliar.

Menurut seorang pejabat Pemkot Depok yang tidak ingin disebutkan namanya, menerangkan ,”pekerjaan proyek jalan tersebut dilakukan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas), namun sebagian anggota Pokmas berasal dari Dinas Lingkungan Hidup,”ujarnya.

“Memang sebelumnya kami sering rapat untuk merencanakan pekerjaan jalan menuju alun-alun sampai sebelum acara peresmian, yang mana anggarannya berasal dari Dana Hibah Bank BJB senilai Rp 1, 2 Miliar.

“Pekerjaan betonisasi dikebut agar akses mobilisasi para pejabat dan tamu undangan menuju alun-alun berjalan mulus,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, 20 September 2024.

Pada 12 September 2024, seminggu sebelum peresmian alun-alun, media melakukan pemantauan ke lokasi proyek. Pengawas pekerja yang ditemui di lapangan menjelaskan ,” bahwa akses jalan ini , memiliki ketebalan 30 cm dan menggunakan dowel sebagai tulangan untuk mencegah retakan,”tuturnya .

“Dengan Panjang jalan betonisasi sekitar 500 meter dan lebar 4 meter,” ujarnya.

Ketika ditanyakan mengenai banner proyek, yang biasanya mencantumkan pihak ketiga sebagai pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan, pengawas tersebut mengatakan,” tidak ada banner pak proyek ini dikerjakan Pokmas,”jelasnya.

Namun, satu hari sebelum peresmian, media kembali melakukan pemantauan dan menemukan bahwa ada tiga titik betonisasi yang sudah mengalami retak-retak yakni dititik 275, 325 dan 350.

Seorang kontraktor proyek, saat dikonfirmasi terkait kondisi tersebut,Munte menjelaskan bahwa retakan mungkin disebabkan karena pekerja tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang seharusnya dilakukan setelah betonisasi , yang dikuatirkan dugaan tidak memiliki tenaga ahli.

“SOP-nya, yaitu jalan harus disiram sekali sehari , selama tujuh hari, tergantung kualitas betonnya. Jika betonnya berkualitas K400 sampai K450, dalam tiga hari sudah bisa dilalui, tapi harus terus disiram air agar semakin padat,” jelas kontraktor tersebut saat dihubungi melalui telepon pada Kamis, 19 September 2024.

Dia menambahkan bahwa, berdasarkan pengamatannya, jalan tersebut mungkin dikebut , dan lalai tidak disiram air setelah pekerjaan betonisasi selesai,”jelasnya .

Ketua LSM LPAKRI Carlo Sigalingging SH, saat ditemui diruangannya terkait dana hibah milyaran yang dikerjakan Pokmas mengatakan,” sayang sekali, saya heran, setahu saya dana hibah yang diterima sejumlah milyaran oleh Pemda, dan peruntukannya digunakan untuk membangun jalan miliaran, semestinya diserahkan kepada pihak ketiga, Perusahaan, karena mereka memiliki tenaga ahli , kapasitas, dukungan dari pihak ketiga serta pertanggung jawaban anggaran, kecuali PL , ya… bolehlah dikerjakan Pokmas,”jelasnya.

Sementara itu, Camat Sawangan, Anwar Nasihin, saat ditemui di ruangannya ( 24/9/2024 ) untuk dimintai konfirmasi terkait betonisasi alun-alun mengatakan,”saya apresiasi kepada Pokmas yang telah menyelesaikan pekerjaan akses jalan betonisasi ke alun-alun.Kalaupun ada yang kurang bagus, nanti kami akan perintahkan untuk memperbaikinya.Kami menyadari kemaren kami kebut pekerjaan, hingga kami memberikan masuk kendaraan, yang semestinya belum bisa dilalui, dikarenakan masih tahap pengerasan,”ungkapnya. (ish/rh)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page