Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Membongkar Kejahatan Oknum di Lingkungan Kantor Desa Tenang Oku Selatan

OKUS-Zonadinamikanews.com. Dugaan kejahatan yang dilancarkan oleh oknum-oknum apparat desa Tenang, Kabupaten Oku Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, berlahan terungkap di tengah masyarakat desa Tenag. Baik dari pengalokasian dana desa dari tahun 2022 hingga tahun 2023, mulai di bongkar oleh sejumlah masyarakat yang merasa di bohongi oleh oknum apparat desa, hingga adanya issu keras, bahwa ada oknum staf desa memakai ijazah palsu, guna menjadi staf di desa.

Dugaan korupsi dengan modus merekayasa data penerima dana desa pun semakin terungkap, khususnya di program tehanan pangan, dalam pendistribusian bibit ikan pada masyarakat.

Disebutkan, bahwa pengalokasian dana desa dalam program ketahanan pangan di nilai tidak sesuai dengan mekanisme yang ada, namun sangat rawan terjadinya fatgulifat oleh oknum desa.

Diketahui ratusan juga dana desa untuk program ketahanan pangan diduga keras menjadi bancakan korupsi oleh sejumlah oknum desa, pasalnya penerima bibit ikan oleh masyarakat di sebut tidak sesuai apa yang sudah di tentukan.

Hal itu sudah terjadi sejak tahun 2022 sampai 2023, dalam proses penyaluran bibit ikan jenis ikan lele, yang di salurkan 250 bibit dalam perorangan, namun  yang merima hanya 10 org dan pakan ikan diberikan hanya 4 kg perorang .seharusnya 250kg/orang.

Hairudin selaku kepala desa Tenang, Kabupaten Okus, hingga berita ini di turunkan, belum berhasil di klarifikasi.

Sejumlah masyarakat, mendesak Hairudin selaku kepala desa Tenang untuk memberikan penjelasan sedetail mungkin, guna menghindari kekecewaan masyarakat, dan jangan pilih buluh bila memberikan bantuan, karena bantuan tersebut bukan dari uang pribadi kepala desa, namun uang negara yang di berikan untuk masyarakat.

Hal yang sama juga, anak buah atau staf yang memakai ijazah palsu agar di pecat, sebelum masyarakat membongkar dugaan kejahatan tersebut ke public.

“Kami berharap, agar kepala desa memberikan penjelasan yang kongkrit, terkait program ketahanan pangan ini, dan juga stafnya yang pakai ijazah palsu agar di keluarkan” tegas masyarakat.(Ujang Andri)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page