Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Dugaan Korupsi di SMAN 1 Palipi Samosir, Kepsek Berusaha Menghindar Saat di Konfirmasi

SAMOSIR-Zonadinamikanews.com. Bilson Sitohang yang disebut-sebut sebagai kepala sekolah SMAN 1 Palipi Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara seakan tidak mampu menjelaskan akan hasil kinerjanya dalam penggunaan uang negara yang di peruntuhkan pada sekolah yang di pimpinya. Pasalnya, ketika wartawan media ini melakukan klarifikasi terkait alokasi dana BOS tahun anggaran 2022, Bilson Sitohang berusaha mengelak dengan menjawab, Mauliate (terima kasih)  Pak alai (tapi) laporan sudah sampai di cabdis dan juga tim BOS provinsi mauliate,  Tidak benar datanya Pak, guru pegawai bisa bapak tanya dan bendahara.

Dugaan korupsi dengan modus penggelembungan anggaran pada sejumlah kegiatan sekolah yang di danai oleh dana BOS tahun 2022, dugaan tersebut muncul dari kalangan oknum pendidik di sekolah negeri tersebut.

Dikatakan, sejumlah kegiatan sekolah dalam hal pengalokasian dana BOS disebut rawan mark up atau tidak sesuai dengan fakta dilapangan, seperti pada kegiatan pengembangan perpustakaan, biaya pemeliharaan sekolah, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler

Diketahui, SMAN 1 Palipi pada tahun 2022 pada tahap satu menerima dana BOS sebesar Rp 201.600.000 guna membiayai kegiatan  pengembangan perpustakaan Rp 41.425.700, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 69.574.050, kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 27.361.850, administrasi kegiatan sekolah Rp 18.980.450, langganan daya dan jasa Rp 7.857.050, pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 764.900, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 35.636.000.

Pada tahap dua Rp 335.172.000 untuk kegiatan penerimaan Peserta Didik baru Rp 9.275.500, pengembangan perpustakaan Rp 84.931.000, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler

Rp 10.350.000, kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 62.005.800, administrasi kegiatan sekolah Rp 119.212.800, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 1.050.000, langganan daya dan jasa Rp 33.978.900, pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 177.187.000, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 9.900.000, pembayaran honor Rp 75.120.000

Tahap tiga Rp 251.379.000 untuk kegiatan pengembangan perpustakaan Rp 8.735.000, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 14.475.000, kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran

Rp 43.418.600, administrasi kegiatan sekolah Rp 55.628.000, langganan daya dan jasa

Rp 17.610.400, pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 43.622.000, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 33.350.000, pembayaran honor Rp 14.000.000.

Sejumlah siswa yang berhasil di ajak bincang-bincang terkait kegiatan ekstrakurikuler, mereka mengaku bahwa kegiatan eskul tahun 2022 sangat minim. “Kami dulu kegiatan eskul tidak begitu banyak atau jarang ada eskul” jawab pada media ini.

Bahkan salah seorang guru saat di coba media untuk bincang-bincang, hal yang sama juga di katakan, kegiatan eskul dan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tidak jelas, lihat saja kondisi sekolah tidak ada perbaikan yang menonjol, ucap guru  tersebut.

“Ya itu tugas kalian sebagai wartawan untuk mengontrol dan beritakan sesuai data yang kalian dapatkan dan sesuaikan dengan fakta lapangan, yang jelas setahu saya, mark up kegiatan yang di danai oleh BOS sudah tidak aneh di sekolah dan tidak maling mengaku maling” ujar oknum guru yang tidak mau disebut jatirinya. (CIJES)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page