Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Dua Program Pemerintahan Pariaman Berpotensi Lahan Korupsi Oknum Pejabat

Pariaman-Zonadinamikanews.com,- Ada program pemerintahan Pariaman yang awalnya dianggap sangat membanggakan, yakni keberadaan kapal KRI Telusuk Bone, mesjid terapung.

Agaknya program ini tanpa perencanaan yang matang, atau mungkin, sudah ada niat lain yang mengarah pada kepentingan oknum saat perencanaan.

Pasalnya, walaupun sudah menguras kas daerah hingga miliran rupiah, program ini terlihat sangat mubajir, dan terduga rawan praktek korupsi.

Diketahui , keberadaan kapal KRI Telusuk Bone ini sempat menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat Pariaman. Pasalnya kapal hibah tersebut ditarik dari Surabaya ke Pariaman menelan anggaran hingga mencapai Rp. 2 millar oleh Genius Umar, Wali Kota Pariaman ketika itu.

Belum tuntas lagi kemubaziran dengan objek mesjid terapung yang mengeruk APBD 2018 sebanyak Rp 30 milyar lebih. Yang ujungnya sampai sekarang masih Terapung-apung. Kini Terulang kembali uang rakyat habis karena kemubaziran yang diperbuat oleh pejabat daerah. Kali ini uang rakyat kembali habis ditelan oleh gelombang laut, melalui sebuah kapal perang bekas. Setelah mengapung di perairan lepas Pantai Pariaman selama lebih kurang tiga bulan, akhirnya kapal perang Teluk Bone terdampar ke bibir pantai Objek Wisata Talao Pauh pada (01/04/2024).

Namun besi mengapung tersebut tidak begitu saja serta merta sampai disana dengan Sim Salabim.Meskipun kapal hibah, Pemko. Pariaman harus mengorek dana APBD sebesar Rp 2 milyar untuk biaya penarikan, tujuan kapal ini untuk program tempat wisata, akan tetapi gagal total.

Sebagaimana kita ketahui Kota Pariaman mengalami defisit anggaran semenjak badai Covid melanda indonesia di 2020 lalu. Lantas kenapa pihak Bapeda dan BKD (Badan Keuangan Daerah) tidak berpikir matang dalam persoalan ini. Karena ditengah keterbatasan anggaran untuk kesehatan, malahan diperuntukkan untuk biaya suatu kegiatan yang tidak ada manfaatnya.

Saat ini kapal itu telah dihempas oleh gelombang laut Ketepian samudera, hanya menunggu waktu untuk berkarat dan lapuk dimakan air laut.

Kini hal serupa kembali terjadi, hanya beda objek saja namun tempat kejadian masih sama, dipinggir pantai talao Pauh, Desa Pauah Barat. Sebagai manusia apalagi berpangkat dan berpendidikan, Ingat kata pepatah “Kerbau Saja Tidak Mau Jatuh Kelubang Yang Sama”, dulu mesjid terapung sekarang kapal bekas KRI Teluk Bone 511 yang terdampar dan tak terawat.

Saat ditinjau ke lapangan oleh wartawan Zonadinamikanews.com, keberadaan kapal tersebut sudah sampai di bibir pantai, dengan keadaan berkarat dan tak terawat.

Salah satu tokoh masyarakat setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan “Inilah program pemerintah kota pariaman Tidak jelas azas dan manfaatnya, hingga kapal tersebut tidak terawat, ini sudah jelas akan banyak menghabiskan uang negara”. Ungkapnya.

(Z)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page