Selamat Datang di Website Kami, Hadir Untuk Mengungkap Fakta Dalam Berita, Terbuka Untuk Menerima Pengaduan Hub Kami di WA:0858 8835 9460

Dosen UPI Ini Ciptakan Vaksin Matematika Buat Siswa yang 'Anti Hitungan'

Karawang,zonadinamikanews.com Dr. Herman Syafri M PD Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pencipta  vaksin matematika dengan Alat peraga matematika.

Karena pelajaran matematika acap kali  menjadi momok bagi sejumlah siswa, karena dianggap sulit. Maka Sejumlah metode dikembangkan untuk membantu anak-anak terutama yang memiliki kesulitan belajar matematika.

Salah satunya yang dikembangkan dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Dr Herman Syafri M Pd bersama timnya. Mereka menciptakan alat peraga matematika yang dinamakan Vaksin Matematika. Bukan berupa cairan yang disuntikkan, tetapi vaksin ini berupa kartu permainan.

Vaksin matematika ini diberi merek Kit Numerasi SD/SMP. Penciptaan vaksin didasarkan atas kaidah berhitung yang selama ini tak terlalu diperhatikan yakni Kaidah Kompensasi.

Vaksin Matematika ini bisa dikenalkan kepada siswa SD/MI dan SMP/MTs yang mengalami kesulitan mempelajari matematika.

Vaksin Berupa Kartu Permainan, Bukan dalam bentuk cairan atau vaksin pada umumnya, Kit Numerasi SD/SMP ini berbentuk kartu permainan yang berisi beberapa ekspresi matematika yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka dan Learning Frame in Number (LFIN).

Vaksin Matematika atau kartu permainan ini bisa digunakan oleh siswa kelas 7-9. Cara memainkan kartu adalah dengan melibatkan teman sekelasnya secara aktif dalam mengeksplorasi matematika.saat berbincang dgn salah satu media Karawang.

Adapun desain dari kartu permainan mengacu pada Media Lab MIT USA. Konten Vaksin Matematika ini diperkaya Aha Moment dalam setiap topik agar memberikan pengalaman pada anak.

Konten Aha Moment sendiri bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak dalam berpikir.

Dikembangkan 7 Tahun, Bukan sembarangan permainan biasa, Herman dan tim telah melakukan penelitian dan pengembangan produk selama tujuh tahun. Produk juga sudah mendapatkan paten pada 2009.

Produksi Vaksin Matematika didukung lewat program Matching Fund Kedaireka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Republik Indonesia tahun 2023.

Dosen UPI Dr.Herman  membeberkan ke Gunadi Gareng di salah satu rumah makan di Karawang,bahwa  Vaksin Matematika ini telah berhasil mentransformasi arti matika dari keterampilan berhitung menjadi kemampuan berpikir. Vaksin Matematika mengutamakan manfaat pemahaman operasi hitung daripada hasil perhitungan itu sendiri.

Dalam perspektif Vaksin Matematika, berhitung angka besar tidak esensial dalam belajar matematika karena merupakan pekerjaan kalkulator. Sementara pekerjaan manusia intinya adalah berpikir. (***)

BAGIKAN BERITA

You cannot copy content of this page