Padang Pariaman-Zonadinamikanews.com,-Minimnya pengawasan yang diduga yang di lakukan oleh pihak Balai Besar dan Konsultan sehingga hasil kerjaan dari pelaksana kegiatan/pemenang Tender menjadi kurang maksimal. Bisa menjadi suatu proses kegagalan dari suatu proyek.
Proyek-proyek besar dengan jangka waktu yang lama masa pengerjaannya biasanya sering terjadi kurang maksimal pengawasan yang di lakukan oleh pihak terkait, sengaja atau tidak di sengaja proses pengawasan akan memakan waktu berkali-kali dan bukan hal rahasia lagi mungkin kelokasi proyek hanya sekali atau dua kali saja (diawal pengerjaan dan di akhir pekerjaan).
Seperti yang terjadi pada sejumlah proyek yang dikerjakan di bawah naungan Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman tahun 2023 bermasalah yaitu pengerjaan tidak sesuai SOP, dan amburadul, salah satunya yang terjadi di Korong Kampung Tangah Padang, Nagari Sikucur Tengah, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Proyek yang bermasalah itu yakni, peningkatan Jalan hotmix DAU, Nomor Kontrak 021/SP/BM-DPUPR/VIII-2023, Dalam pelaksanaannya, proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Augrah Karya Bersama Persada, Pekerjaan ini senilai Rp 8,4 Milyar lebih.
Paket 1 PUPR dengan 24 ruas jln bermasalah. Proyek ini dianggarkn melalui Apbd kabupaten Padang Pariaman TA 2023 senilai Rp. 8.403. 015.032, yang mana pengerjaan pengaspalannya asal jadi.
Pelaksana PT. AKBP dalam bekerja serampangan dan tidak mengacu kepada SOP. Terbukti saat bekerja tidak ada pengawasan sama sekali baik pengawas dari PUPR maupun dari Konsultan Perencanaan.
Hasil ruas jalan yang diaspal terlihat abal-abalan dan banyak di temukan penyimpangan seperti:
- Plingkut terlalu encer yang dipakai cairan emoci encer kebanyakan minyak tanah sedangkan aspal cairnya sedikit sekali dan terlihat jalang.
- Daun dan ranting kayu tidak di sapu serta di bersihkan sama kompresor sebelum plingkut ditaburkan untuk pengaspalan.
- Sebagian jalan yang akan diaspal tidak ada di plingkut
- Aspal yang di gunakan terlihat kasar dan berongga sehingga hasilnya sangat mengecewakan.
- Ketebalan aspal terlihat kurang dari 5 Cm bahkan jika diukur rata rata 4 Cm, membuat jalan mudah pecah dan retak retak.
Keluhan warga dan para tokoh masyarakat bukanlah isapan jempol belaka, banyaknya pekerjaan yang dilakukan oleh pihak PT. Anugrah Karya Bersama Persada yang disinyalir dan diduga asal-asalan yang penting jadi.
Seperti yang di sampaikan oleh seorang ketua LSM Gempur Ali Nurdin yang mengeluh dan prihatin atas kualitas proyek tersebut. “Saya selaku Ketua LSM berharap kepada Dinas PUPR dan untuk dapat turun langsung ke lokasi melihat hasil pekerjaan PT Anugrah Karya Bersama Persada bila perlu kami tunjukan temuan dari kami.” ujarnya.
“Bagi rekanan silahkan cari keuntungan tapi jangan mutu kerja diabaikan. Masyarakat kami kecewa dengan hasil pekerjaan seperti ini. Kalo proyek pribadi, kami tidak akan ikut campur, tetapi ini uang negara yang mana pemanfaatannya untuk rakyat pembangunan” tutupnya.
Karena itu diminta kepada Aparat penegak Hukum, Kejaksaan maupun Inspektorat kabupaten padang pariaman untuk untuk memanggil pihak Dinas PUPR terkait jalan yang dikerjakan oleh pihak ke-3, penyedia barang dan jasa untuk menilai apakah pekerjaan yang dikerjakan oleh PT AKBP ini sudah sesuai dengan RAB dan spesifikasi/bestek jalan yang diaspal tersebut. (Z)