Cerita Jubeleum Panjaitan Soal Dollar Hutajulu dan Mertuanya Hingga Berurusan Polisi
TOBA-Zonadinamikanews.com. Peristiwa hukum yang menjerat Jubeleum Panjaitan bersama rekanya marga Sinaga, jauh sebelum mereka di ambil paksa oleh oknum penyidik dari Polres Toba.
Dugaan skenario mencurigakan yang di perankan oleh pelapor dan oknum penyidik. Jubeleum Panjaitan menceritakan kronologis dan hasil perbincangan nya dengan bapak mertua Dollar Hutajulu pada media ini.
Begini cerita Jubeleum Panjaitan saat masih di periksa sebagai saksi.
Pada 13 April 2024, saat itu saya bersama istri saya dan bibelvro pemilik rumah sedang duduk di depan gereja HKBP Pintubatu.Dan saat itu sekitar pukul’ 10.00. malam mobil sihutajulu lewat dan beliau berhenti di lapangan sekolah sedang membunyikan mobil sambil nge gas-gas mobilnya.
Keadaan Dollar Hutajulu pada saat itu kami hiraukan, karena kami melihat dan menganggap dia ( Dollar Hutajulu) sudah dalam keadaan mabuk.
Saat malam itu, berselang beberapa menit, datanglah bere kami bernama Berto Sinaga menghampiri kami yang duduk didepan gereja.”Tulang kenapa Hutajulu itu?.jadi saya jawab, biarkanlah dia soalnya dia sudah lama menggas gas mobilnya.
Jadi waktu itu juga ,saya melihat bapak mertuanya datang dari rumahnya dan sedang berdiri di pinggir jalan, saya langsung menjumpai karena saya merasa prihatin melihat mertuanya,karena dalam keadaan sakit dan sudah dibawa untuk berobat cuci darah.
Setelah saya jumpai mertuanya, saya bertanya,”Kenapa bang menantu (hela) kita?.Abang itu atau mertua Dollar menjawab,”sudah membuat malu ini. Lalu saya Jawab abang itu atau mertua Dollar. “Baik bang biar saya jumpai dulu dia” Kata Jubeleum pada mertua Dollar.
Dan saat saya mau menjumpai Dollar Hutajulu ,terus bapak mertuanya Dollar bersama Berto Sinaga ikut dibelakang saya untuk menghampiri Dollar Hutajulu di dekat pintu mobilnya.
Sampai disana saya bertanya kepada si Hutajulu.”kenapa kalian Lae?.dia jawab apa rupanya! ada saya ganggu kalian dan ada saya ganggu Pintubatu ini! ”
Jadi saya jawab dia (Red Hutajulu) kenapa begitu Lae dan dia sudah bau minuman alkohol.
Lalu ,setelah selesai saya tanya dia ,baru terjadilah adu ceknok mulut antara Dollar Hutajulu bersama mertuanya, datanglah mertuanya mengatakan “kau sudah membuat malu di desa ini” ucap Jubeleum menirukan bapak mertuanya pada Dollar menantunya.
Setelah terjadi adu cecok mulut ,’si Hutajulu keluarlah dari dalam mobil seperti ada yang diambil dari dalam mobil .
Saat keluar dari dalam mobil dia jatuh ketanah dalam keadaan telungkup dan dia sudah keadaan mabuk.dan saat itu saya memegang bapak mertuanya dan membawa ke belakang mobil.
Sebelum saya bawa abang mertuanya pulang mereka sempat adu mulut lagi.
Setelah terjadi lagi adu mulut sama Dollar Hutajulu , saya langsung mengantar bapak mertuanya Dollar untuk pulang kerumahnya.terang Jubeleum Panjaitan beberapa waktu lalu.
Mei Sinaga kakak perempuan Roberto Sinaga yang sengaja datang dari Jakarta untuk menelusuri Ikhwal peristiwa ini mengatakan, hasil pemandangannya dengan dengan keluarga Dollar Hutajulu, baik bapak mertua. istri dan ipar Dollar Hutajulu.
” Saya sudah mencoba bicara dengan keluarga Dollar Hutajulu, baik istri dan mertua serta ipar Dollar Hutajulu, mereka juga curhat dan merasa sedih atas peristiwa ini, penetapan tersangka tidak sesuai dengan fakta peristiwa, ironisnya, bahkan mereka mengatakan tidak ada penganiayaan, lebih miris lagi, sepertinya mereka mendapat tekanan dari oknum, menuduh mereka ada persekongkolan dengan jubel dan Berto, bahkan muncul kata-kata istilah sambo, namun mereka menegaskan tidak penganiayaan terhadap Dollar seperti yang di tuduhkan pada jubeleum dan Berto” tentang Mei Sinaga pada media ini.
Sementara itu, Rugun Simbolon, sedikitnya ada 30 orang lebih anggota Polisi Polres Toba melakukan penangkapan kepada suami nya, kasat juga ikut. Anak saya teriak hingga mertua saya pingsan karena suami saya akan dibawa tanpa memberi tau kalau suaminya tersangka,” ungkap Rugun Simbolon.
Kasus ini bermula saat Dollar Hutajulu meninggal dunia dan keluarga mendapati lebam di beberapa bagian tubuh yang diduga mendapat penganiayaan.
Keluarga Dollar Hutajulu melaporkan ke Polres Toba dan dilakukan autopsi walaupun hasil visum RS. Porsea sebelumnya tidak menemukan tanda penganiayaan dan Dollar Hutajulu meninggal dunia karena minum Racun.
Rugun menambahkan, sedikitnya ada 19 saksi yang di periksa oleh polres Toba, seluruh saksi mengatakan, bahwa tidak ada penganiayaan terhadap Dollar Hutajulu.Dan berdasarkan asesmen medis gawat darurat RSUD Porsea 14/04/2024, kematian Hutajulu akibat minum racun.
” Berdasarkan saksi-saksi yang di periksa oleh penyidik yang mencapai 16 orang, tak satu pun saksi yang mengatakan, bahwa suami saya melakukan penganiayaan,saksi-saksi tersebut termasuk dari keluarga Hutajulu, seperti istri dan mertua Hutajulu” Kata Rugun Simbolon.
Lebih jauh Rugun Simbolon menegasakan, dugaan rekayasa untuk mentersangkakan suami saya (Jubeleum Panjaitan) jadi tersangka,saya mendengar omongan. seorang polisi saat kami di kantin, yang punya kantin mengatakan, Kenapa bisa begitu, Jubel itukan orang baik, tapi salah seorang polisi mengatakan, bahwa yang memberatkan Jubel adalah kesaksian anak korban yang usia 4 tahun dan 7 tahun, sementara anaknya selalu di rumah, dan masa kesaksian anak kecil tidak mengerti apa-apa di percaya. Dan untuk menguatkan kesaksian tersebut, apa polisi bisa menghadirkan balita sebagai saksi di pengadilan, dari sini semakin jelas, bahwa rekayasa dalam mentersangkakan suami saya semakin terbuka lebar, tegas Rugun.
Apalagi penangkapan terhadap suami saya seperti mau menangkap teroris karena puluhan polisi datang, dana selama proses pemeriksaan suami saya sebagai saksi, suami saya selalu datang dan tidak perna mangkir, karena memang tidak merasa melakukan seperti yang di tuduhkan oleh pelapor, bahkan saat penangkapan pun polisi tidak menunjukan surat penangkapan, Ucap Rugun. (z)