Ortu Murid, Kepsek SDN 43 Dadok Tunggul Hitam Jangan Jadi Orang Egois
PADANG-Zonadinamikanews.com,- Sejumlah orang tua murid Dasar Negeri (SDN) 43 Dadok, Tunggul Hitam Kota Padang,meminta, kepsek jangan jadi egois dan ingin cuci tangan. Semua keputusan dan kebijakan ada di tangan kepala sekolah.
“Acara perpisahan anak SDN 43 Dadok, tidak akan muncul kalau tidak ada usulan dari pihak sekolah, orang tua murid hanya mengikuti arahan dari sekolah, kalau kepala sekolah mengatakan tidak perlu ada acara perpisahan, orang tua murid pasti akan nurut saja, jadi kami minta, kepsek jangan jadi orang egois dan menumpahkan kesalahan yang di buat sekolah ke orang tua murid” ucap sejumlah orang tua murid.
Mereka menambahkan, bila acara ini, acara orang tua murid, kenapa kepsek mengeluarkan kata ancaman tidak akan memberikan SKHU atau kelengkapan siswa untuk melanjutkan ke SMP, bagi anak atau orang tua yang tidak mau membayar uang perpisahan, dengan adanya ancaman tersebut, berarti Mulnita selaku kepala sekolah punya kepentingan dalam acara tersebut, kepsek jangan ujuk-ujuk bilang orang tua jeruk makan jeruk, coba ibu renungkan kata-kata ibu, pantas tidak ibu selaku kepala sekolah bilang begitu? kenapa ibu ikut-ikutan maksa kalau ibu tidak punya kepentingan dalam acara perpisahan, berani tidak ibu mengatakan, batalkan acara perpisahan. tegas ortu siswa dengan nada tanya.
Wali Murid mengeluh bahwa menjelang kelulusan anak mereka (kelas 6), diwajibkan membayar biaya sebesar Rp. 250.000 untuk acara perpisahan. Keputusan biaya tersebut dirasakan sangat memberatkan para orang tua murid.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang terkait Pungutan Uang Perpisahan yang ada di SDN 43 Dadok Tunggul Hitam mengatakan “Belum bisa lagi pak, saya minta informasi dulu ke Kepsek”. Ucapnya
Informasi dan keluhan orang tua menjdi konsumsi berita di media, Mulnita mengirim pesan melalui grup WA orang tua murid, dengan nada menyalahkan orang tua murid.
berikut isi pesan tersebut;
Assalamualaikum
Izin Bapak dan Ibuk, kami *kepala sekolah SD Negeri 43 Dadok Tunggul Hitam* menyampaikan informasi penting terkait dengan nama baik sekolah kita. Kami dapat kabar bahwa ada orang tua siswa kelas 6 yang mengadu ke Dinas Kota (Pak Kabid) dan menyatakan keberatan dengan uang perpisahan anaknya.
Kami heran bukankah yang merancang
dan memutuskan anggaran tersebut berasal dari suara orang tua sendiri yang hadir saat itu, kemudian bersama sama pula mereka menyepakatinya. Kami juga mendapatkan informasi bahwa peserta yg hadir waktu itu lebih pula dari setengah peserta, Artinya itu sudah memenuhi persyaratan menjadi sebuah keputusan yang sah menurut hukum, Berarti apapun hasil keputusan tsb suka atau tidak suka, seluruh peserta wajib melaksanakannya.
Jadi, atas dasar apa orang tua tersebut mengadu ke Pak Kabid. Bukankah itu bisa juga diartikan dengan istilahnya jeruk makan jeruk.
Bapak dan Ibuk para orang tua siswa yang kami hormati, demi menjaga nama baik sekolah kita, tolong bantu kami menginformasikan siapa orang yang menjadi sumber masalah tsb di atas, termasuk orang tua lainnya yang suka mengadu ngadu ke Dinas Kota tanpa alasan yang jelas. (akan lebih baik jika diikuti dengan fotonya), Kamipun akan berkoordinasi dengan guru guru serta tendik untuk mencari tau siapa saja orang tua siswa yang memiliki karakter yang egois dan tidak bertanggungjawab tersebut. Silakan Japri saja ke kami.
(Z).